Header Serambi Naqiibah

Ingin Isi Rekening Tetap Aman? Jadilah Nasabah Bijak!

1 comment
Konten [Tampil]

"Eh, kapan hari aku dapat WA dari nomor baru yang ngakunya pihak Bank BRI. Katanya ada perubahan tarif transfer bank sambil melampirkan surat pemberitahuan." Cerita salah satu temanku tentang pengalamannya. 

Ingin Isi Rekening Tetap Aman? Jadilah Nasabah Bijak!
"Nah, tapi kok pemberitahuannya aneh, tidak menggunakan kalimat baku, tanda baca salah dan tak ada nomor surat. Ya sudah, kubiarkan saja!" lanjutnya.

Info Perubahan Tarif Transfer Bank
sumber: pesan WA yang diperoleh teman saya

Untungnya, temanku sudah menjadi nasabah bijak yang menyikapi percobaan kejahatan siber tersebut. Sehingga saat itu dia terselamatkan dari aksi penipuan yang lagi marak dilakukan dengan mengatasnamakan pihak Bank BRI.

Bayangkan di luar sana ada begitu banyak orang yang kurang teliti dalam membaca pesan itu lalu mengikuti arahan dari penipu tersebut. dan akhirnya menjadi korban, tabungannya pun raib TT.

Nah, salah satu bentuk kejahatan siber adalah Soceng (Social Engineering) entah itu melalui usaha pencurian kode OTP, Pishing, Vishing. Aktivitas Soceng ini bertujuan untuk memancing korban agar memberikan informasi pribadi tanpa disadari. Manipulasi psikologis dilakukan pelaku dengan berbagai cara dan menggunakan media yang persuasif.

Pelaku memanfaatkan emosi dan ketidakhati-hatian korban. Korban akan menjawab atau mengikuti instruksi pelaku. Umpan pancingan dapat berupa mengeklik tautan internet sampai permintaan telepon.

Jenis Kejahatan Siber (Cyber crime)

Modus Soceng yang Sedang Marak Dilakukan

Saat ini sedang marak kejahatan social engineering (Soceng) dan membuat kita harus lebih waspada. Bagaimanapun Soceng ini disebabkan minimnya literasi masyarakat mengenai modus penipuan. Nah, modus yang sedang marak dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank 

Pelaku akan berpura-pura menjadi pegawai bank yang menginfokan adanya perubahan tarif transfer pada korban dan meminta mengisi tautan formulir di mana meminta data pribadi seperti PIN, OTP dan password.

Seperti yang dilakukan teman saya, maka hal pertama yang bisa dilakukan adalah teliti membaca dan memperhatikannya. Bayangkan saja sekelas bank BRI yang merupakan salah satu bank terbesar di negeri ini menggunakan kalimat maupun tanda baca yang tidak sesuai badan bahasa. Kan nggak mungkin ya?

pemberitahuan hoax perubahan biaya transfer bank BRI
sumber: (IG @nasabahbijak)

Nah, akhirnya akun resmi bank BRI memberikan klarifikasi bahwa perubahan tarif transfer bank itu merupakan hoaks dan salah satu bentuk kejahatan siber. 

2. Tawaran Untuk Jadi Nasabah Prioritas

Modus selanjutnya adalah penawaran untuk upgrade menjadi nasabah prioritas. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nasabah adalah orang atau badan yang memiliki rekening simpanan dana di suatu bank. Sedangkan untuk nasabah prioritas, adalah nasabah yang memiliki kelas berbeda dengan nasabah biasa. Biasanya ada beberapa layanan utama untuk nasabah prioritas.

Nah, untuk modus tawaran ini biasanya data yang akan diminta pelaku adalah nomor ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC dan password.

3. Akun Layanan Konsumen Palsu 

Ini nih yang tak kalah sering ditemui. Biasanya saat kita baru saja berkomunikasi dengan akun Bank yang resmi, tak lama ada DM dari akun bodong. 

Misalkan kita sedang mengeluhkan layanan bank tersebut di twitter, tak lama kemudian ada DM dari akun bodong yang mengaku Customer Service dari bank tersebut. Mereka akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhan. Kemudian, mereka mengarahkan untuk membuka website palsu atau meminta data calon korban.

Oleh karena itu, kita harus tetap waspada dan tetap melek akun resmi bank kita ya. Kalau bisa kita laporkan saja akun bodong tersebut.

4. Tawaran Menjadi Agen LAKU PANDAI

LAKU PANDAI merupakan singkatan dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif. Program ini merupakan program pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan untuk membantu masyarakat yang selama ini belum tersentuh perbankan.

Nah, modus terakhir Soceng yang sedang marak adalah menawarkan untuk menjadi agen laku pandai tanpa dibebankan syarat yang rumit. Nasabah diminta mengirimkan sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.

Dari ke-empat modus ini berujung untuk meminta data pribadi seperti PIN, Password, username, kode CVV/CVC. Oleh karena itu, jangan pernah berikan data pribadi kamu tersebut kepada siapa pun. 

Jadi Nasabah Bijak

Menjadi nasabah bijak adalah langkah yang paling aman untuk menangani terpaan badai teknologi yang semakin maju seperti yang dilakukan temanku di atas. Nah, tips untuk menjadi nasabah bijak apa saja sih? 

Tak jauh beda dengan Tips Perlindungan Akun Media Sosial, berikut tips yang bisa kamu lakukan untuk menjadi nasabah bijak

1. Jaga kerahasiaan data kamu

Data penting yang harus dijaga terkait sektor tabungan/perbankan seperti PIN, Username, password, OTP, CVV/CVC dan M-token. Jangan sekali-kali memberikan data tersebut kepada pihak manapun termasuk kepada petugas bank.

2. Aktifkan Multi Factor Authentication

Dengan memanfaatkan autentikasi banyak faktor ini, saat ada yang login maka ada kata sandi akun dan kode konfirmasi, yang dikirimkan kepada pengguna melalui pesan teks atau email.

3. Tahu akun resmi call center maupun media sosial bank kalian!

Karena salah satu modus dari para pelaku Soceng adalah mengaku menjadi pihak bank, maka kita wajib tahu nomor resmi maupun akun media sosial bank. Biasanya akun resmi memiliki centang biru di samping namanya.

4. Laporkan Akun Palsu yang Mengatasnamakan Bank

Seperti yang saya singgung sebelumnya, kalau bisa, laporkan akun palsu yang mengatasnamakan bank tersebut. Tapi, bagaimana caranya?

a. Melaporkan akun WhatsApp

Kalau kamu pernah berkomunikasi dengan akun WhatsApp palsu yang mengatasnamakan bank, bisa melaporkan nomor WhatsApp tersebut dengan cara sebagai berikut: 

  1. Klik nomor kontak di bagian atas layar
  2. Geser layar paling bawah dan tekan laporkan (report business)
  3. Pilih laporkan (report)

b. Melaporkan akun Telegram

Jika kamu bersinggungan dengan akun telegram yang mengatasnamakan bank, jangan direspon. Nah, kamu bisa melaporkan akun tersebut dengan cara sebagai berikut

  1. Klik nama akun dan pilih titik tiga (lainnya)
  2. Pilih Akun Palsu (Fake Account)
  3. Ketik akun palsu telegram bank X dan laporkan (report)

c. Melaporkan akun Facebook

Jika kamu bersinggungan dengan akun facebook yang mengatasnamakan bank, pun jangan direspon. Nah, kamu bisa melaporkan akun tersebut dengan cara sebagai berikut

  1. Buka Halaman atau profil dari komputer
  2. Klik nama akun dan pilih titik tiga (lainnya)
  3. Gulir turun dan pilih Laporkan atau Laporkan Halaman, lalu ikuti petunjuk yang tertera di layar

d. Melaporkan akun Twitter

Apabila kamu bersinggungan dengan akun twitter yang mengatasnamakan bank, pun jangan sekali pun direspon, langsung dilaporkan saja. Nah, kamu bisa melaporkan akun tersebut dengan cara sebagai berikut

  1. Buka profil 
  2. Klik nama akun dan pilih titik tiga (lainnya)
  3. Pilih Laporkan (report), lalu ikuti petunjuk yang tertera di layar

e. Melaporkan akun Instagram

Begitu pula jika kamu menemukan akun instagram yang mengatasnamakan bank, pun tak usah direspon. Nah, kamu bisa melaporkan akun tersebut dengan cara sebagai berikut

  1. Buka profil 
  2. Klik nama akun dan pilih titik tiga (lainnya)
  3. Pilih Laporkan (report), lalu ikuti petunjuk yang tertera di layar

5. Pasang Antivirus dan Antimalware

Salah satu langkah untuk melindungi perangkat kamu akan bahaya kejahatan siber, sangat penting sekali dan wajib pasang antivirus dan antimalware.

6. Tetap Tenang dan Selalu Waspada

Selalu waspada saat download file. Kalau kita perhatikan kembali, soceng ini biasanya menggunakan file buat menyebarkan malware, virus, atau sistem yang bisa meretas sebuah perangkat.

Pastikan kalau mau download, situs tersebut resmi dan memiliki perlindungan SSL. Lihat saja nama domainku ini yang sudah https. Nah itu artinya sudah ada sertifikat keamanan untuk mengenkripsi data. 

Selain itu juga tetap waspada terhadap email, WhatsApp, telepon maupun tautan/link yang mengatasnamakan pihak bank. Kita wajib teliti penuh atas setiap kontak baru yang menghubungi kita. 

7. Selalu Verifikasi Pengirim Email yang Masuk dan Gunakan Filter Spam

Seperti halnya yang kita wajib lakukan verifikasi siapa yang menghubungi kita, begitu pula pada email kita. Setiap ada email yang masuk, wajib bagi kita untuk melakukan verifikasi pengirim email.

Untuk melindungi email kamu dari serangan kejahatan siber, ada loh fasilitas dari email yaitu mengatur akun email dengan mengaktifkan filter spam tingkat tinggi.

Email spam biasanya adalah sebuah pesan masuk yang tidak diundang ke email kamu. Kalau kamu mengaktifkan filter email spam, maka email yang mencurigakan akan terfilter ke folder khusus.

Saat kamu mengaktifkan fitur ini, insyaallah kamu bisa terhindar dari bahaya kejahatan siber.

Nah, demikian tips untuk menjadi nasabah bijak. Cukup mudah kan? Dengan menjadi nasabah bijak, diharapkan agar masyarakat terhindar dari kejahatan siber di sektor keuangan dan bisa aman untuk bertransaksi.

BRI Mengoptimalkan Peran Penyuluh Digital 

Penyuluh Digital merupakan gerakan bagi seluruh pekerja (Insan Brilian) BRI agar bisa menjadi garda terdepan dari digitalisasi BRI mulai dari sosialisasi produk digital, sosialisasi risiko dan keamanan produk digital sampai dengan menjual produk digital yang dilakukan baik secara online maupun offline.

Peran penyuluh digital ini akan digencarkan sehingga nasabah mendapatkan pendampingan saat mengakses layanan digital.

Sejumlah layanan digital dari BRI pun sudah disiapkan dengan baik. Di antaranya digital banking BRImo, aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit BRISPOT, laku pandai Agen BRIlink, sampai aplikasi BRIAPI yang memungkinkan terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga.

Nah, makanya kelengkapan layanan digital BRI ini harusnya diimbangi dengan kesiapan masyarakat atau nasabah bijak yang lebih melek digital pada layanan perbankan.

Tugas penyuluh digital di sini adalah:

  1. Mengajak dan megajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital. Harapannya agar lebih digital savvy dan bisa membuka rekening secara digital.
  2. Mengajari masyarakat buat transaksi secara digital.
  3. Sosialisasi dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan siber dan kejahatan digital.

Nah, peran kita sebagai blogger bisa dimulai dengan menjadi penyuluh digital atau menggaungkan gerakan nasabah bijak. Hal ini dalam bentuk memberikan edukasi literasi digital kepada pembaca. Setidaknya, tulisan kita bermanfaat untuk mencegah adanya korban dari kejahatan siber ini.

Penutup

Era digital sekarang ini juga tak sepi dari kejahatan, tak kalah mengerikan dari kejahatan dunia nyata. Soceng (Social Engineering) yang begitu mengintai data keuangan kita saat kita lengah. Maka sebagai nasabah bijak, kita harus selalu waspada sehingga dapat melindungi perangkat, akun, dan seluruh data ketika berselancar di dunia internet.

Sedih kan, kalau uang yang sudah kita tabung lama tiba-tiba raib akibat kejahatan siber yang mengerikan ini. Oleh karena itu, yuk bersama-sama memerangi kejahatan siber di Indonesia, menjadi nasabah bijak dan memberikan edukasi literasi digital:)


Referensi: 

sikapiuangmu.ojk.go.id

digital.bri.co.id

instagram.com/nasabahbijak

finansial.bisnis.com/read/20220830/90/1572113/telah-rugikan-nasabah-simak-upaya-bri-bbri-ungkap-kejahatan-soceng


Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

1 comment

  1. Adekku juga dapet sms ini mbak, eh bukan sms tapi wa. Untungnya adekku dah ngerti kalau nomor wa nya ga dikenal gitu rawan penipuan jadi dia abaikan. Yuk temen temen semua lebih jeli ya biar gak kena kejahatan siber

    ReplyDelete

Post a Comment