Header Serambi Naqiibah

Salah Paham dan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan

8 comments
Konten [Tampil]

Selama bertahun-tahun, latihan beban telah dikaitkan dengan dunia laki-laki. Ya karena kita hidup di dunia patriarki yang sangat kental membatasi 'dunia laki dan perempuan' sih ya. Makanya banyak perempuan ragu untuk memulainya karena berbagai mitos yang tersebar luas tentang olahraga ini.

Meskipun demikian, olahraga ini sangat bermanfaat bagi wanita, baik secara fisik maupun mental. Kali ini aku menuliskan tentang latihan beban dan mitos yang beredar. Cekidot!

Salah Paham dan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan

Apa itu Latihan Beban

Latihan beban adalah aktivitas fisik yang menggunakan resistensi untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan massa otot. Resistensi ini bisa berupa beban tambahan seperti dumbel, barbel, resistance band, atau bahkan berat tubuh sendiri. 

Tujuan latihan ini bukan hanya membentuk tubuh, tetapi juga menguatkan otot dan tulang, serta meningkatkan metabolisme tubuh secara keseluruhan.

Salah Paham dan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan

Beberapa salah paham dan mitos yang aku pernah dengar sendiri tentang latihan beban untuk perempuan ya. Mari kita lihat apa saja sih fakta dan mitos seputar latihan beban untuk perempuan ini. Cekidot!

1. Perempuan Akan Menjadi Kekar Seperti Pria

Mitos ini sangat umum, namun tidak benar. Mitos ini mungkin menjadi alasan terbesar perempuan enggan mencoba latihan beban.Takut kekar itu wajar ya karena imajinasi yang terbangun selama ini adalah latihan beban akan menjadi sixpack atau kekar. Banyak yang khawatir latihan beban akan membuat tubuh mereka berotot besar layaknya pria. 

Kenyataannya, tak segampang itu, Maemunah! Perempuan memiliki hormon estrogen yang lebih dominan dibandingkan testosteron, sehingga tubuh perempuan tidak akan membentuk otot besar seperti pria. Latihan beban justru membantu membentuk tubuh yang lebih ramping dan kencang.

2. Latihan Beban Menurunkan Feminitas, Menjadi Maskulin

Kekuatan fisik sering kali dianggap bertentangan dengan feminitas, padahal ini hanyalah stereotip. Menjadi kuat tidak berarti kehilangan sisi feminin. Latihan beban memberi perempuan kekuatan fisik dan mental, membuat mereka lebih percaya diri dengan penampilan dan kemampuan diri mereka. Perempuan yang kuat adalah perempuan yang sehat, baik secara fisik maupun mental.

Selain itu, mitos bahwa wanita menjadi maskulin karena melakukan pekerjaan berat adalah salah. Latihan beban tidak akan mengubah jenis kelaminmu atau membuat wajahmu lebih maskulin. He, tuluuung! :3

3. Latihan Beban Hanya untuk Mereka yang Berotot

Banyak perempuan beranggapan bahwa latihan beban hanya cocok untuk mereka yang memiliki tubuh berotot. Padahal, latihan ini dapat disesuaikan untuk berbagai jenis tubuh dan tingkat kebugaran. 

Baik perempuan dengan tubuh kurus, berisi, maupun atletis dapat menikmati manfaat dari latihan beban. Latihan ini membantu membentuk tubuh yang proporsional dan memperbaiki postur.

Bahkan dengan memiliki massa otot yang tinggi kalori yang kamu bakar tentu akan lebih besar loh!

4. Latihan Beban Tidak Aman untuk Perempuan, Bisa Buat Cedera

Pernah dengar salah paham yang ini? Setiap latihan memang memiliki risiko cedera jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar. Namun, ini bukan alasan untuk menghindari latihan beban. Perempuan dapat memulai dengan beban ringan dan meningkatkan intensitas secara bertahap.

Dengan teknik yang benar dan pendampingan yang tepat, risiko cedera bisa diminimalisir. Bahkan, latihan beban yang dilakukan dengan benar justru membantu mencegah cedera pada aktivitas sehari-hari.

So, latihan beban sangat aman untuk perempuan jika dilakukan dengan teknik yang benar dan dengan pengawasan yang tepat. Latihan beban bahkan dapat membantumu menghindari cedera olahraga lainnya.

5. Latihan Beban Mengganggu Siklus Menstruasi

Mitos ini membuat beberapa perempuan enggan berlatih beban dengan anggapan bahwa latihan ini dapat mengganggu siklus menstruasi. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya, latihan fisik, termasuk latihan beban, justru dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. 

Latihan beban yang dilakukan dengan benar intensitas moderat sebenarnya bisa membawa manfaat positif bagi kesehatan menstruasi. Olahraga ini membantu menyeimbangkan kadar hormon, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi stres. 

Selain itu, latihan beban juga membantu mengurangi gejala nyeri menstruasi dan meningkatkan suasana hati, sehingga perempuan merasa lebih nyaman saat mengalami menstruasi. Ini juga yang kurasakan. 

Kalau aku sendiri selain latihan yoga yang bisa mengurangi kram, setelah rutin beberapa bulan latihan beban bahkan jarang banget hampir udah nggak pernah dapat nyeri pas haid. Siklusnya pun on the track yah:). 

6. Perempuan Harus Fokus pada Latihan Kardio

Banyak yang berpikir bahwa kardio adalah cara terbaik untuk membakar kalori dan menurunkan berat badan. Memang benar, latihan kardio seperti lari atau bersepeda efektif membakar kalori, tetapi latihan beban juga memiliki manfaat besar dalam menurunkan berat badan. 

Dengan latihan beban, tubuh membakar kalori lebih lama setelah latihan selesai karena adanya efek afterburn, atau excess post-exercise oxygen consumption (EPOC). Ini membuat tubuh tetap membakar kalori bahkan saat istirahat.

Meskipun latihan kardio sangat penting untuk kesehatan jantung, latihan beban juga sama pentingnya untuk kesehatan secara keseluruhan. Kombinasi keduanya akan membawa hasil terbaik.

Mitos Seputar Latihan Beban untuk Perempuan

Latihan Beban sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang

Latihan beban seringkali dianggap sebagai olahraga yang hanya bertujuan untuk membentuk otot atau memperbesar tubuh. Namun, di balik persepsi tersebut, latihan beban sebenarnya merupakan salah satu bentuk investasi terbaik untuk kesehatan jangka panjang, terutama bagi perempuan yang mungkin lebih rentan terhadap beberapa masalah kesehatan seiring bertambahnya usia. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa latihan beban penting sebagai investasi kesehatan jangka panjang.

1. Meningkatkan Kepadatan Tulang dan Mengurangi Risiko Osteoporosis

Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang secara alami akan menurun, terutama pada perempuan yang rentan mengalami osteoporosis setelah menopause. 

Latihan beban membantu meningkatkan kepadatan tulang karena tekanan pada tulang saat latihan merangsang pertumbuhan tulang baru. Dengan latihan yang rutin, latihan beban membantu memperkuat tulang dan mencegah keropos, sehingga mengurangi risiko patah tulang di usia lanjut.

2. Meningkatkan Kekuatan Otot dan Mencegah Kelemahan Fisik

Kekuatan otot yang baik sangat penting untuk mobilitas dan kemandirian di usia tua. Latihan beban membantu menjaga kekuatan otot dan daya tahan fisik, yang memungkinkan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah, seperti mengangkat barang, naik tangga, atau bahkan sekadar berjalan kaki. Dengan otot yang kuat, kita akan lebih mampu menjaga kemandirian dan kualitas hidup di masa tua.

3. Meningkatkan Metabolisme

Salah satu manfaat lain dari latihan beban adalah meningkatnya laju metabolisme tubuh. Latihan beban membentuk otot yang lebih padat, dan otot yang lebih padat membakar lebih banyak kalori bahkan saat tubuh sedang istirahat. 

Ini berarti, semakin banyak massa otot yang kita miliki, semakin tinggi pula tingkat metabolisme tubuh kita, yang bermanfaat untuk mengelola berat badan dan mencegah obesitas.

4. Mendukung Kesehatan Jantung

Latihan beban yang dilakukan secara teratur juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Selain latihan kardio, latihan beban bisa membantu menurunkan tekanan darah, mengontrol kadar kolesterol, dan memperbaiki sirkulasi darah. Dengan menjaga kesehatan jantung, risiko penyakit jantung koroner dan stroke juga dapat berkurang.

5. Mendukung Kesehatan Mental dan Mengurangi Risiko Depresi

Latihan beban juga memberikan dampak positif pada kesehatan mental. Berolahraga secara rutin, termasuk latihan beban, merangsang pelepasan endorfin yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan." Endorfin ini dapat mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan bahkan membantu mengatasi gejala depresi. 

Selain itu, merasa lebih kuat secara fisik juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan mental. Latihan beban bukan hanya sekadar olahraga, tetapi investasi kesehatan jangka panjang yang sangat berharga.

Dengan berbagai manfaatnya, mulai dari meningkatkan kepadatan tulang, menjaga kekuatan otot, hingga mendukung kesehatan jantung dan mental, latihan beban sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup di usia lanjut. Bagi siapa saja yang ingin berinvestasi pada kesehatannya, latihan beban adalah salah satu pilihan yang paling bijaksana.

So, jangan ragu untuk mencoba latihan beban! Dengan manfaat yang begitu banyak, latihan beban adalah investasi yang sangat baik untuk kesehatan dan kesejahteraanmu. Gimana? Tertarik memulai latihan beban? Mulai aja dulu! :)


Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

8 comments

  1. Aku lagi getol banget ngomporin ibuku buat join gym sama aku. Soalnya belakangan aku sering nonton video dr.Tirta dan Ade Rai tentang betapa pentingnya terus melatih/membentuk masa otot agar di usia tua gak gampang sakit-sakitan. Dan tentang mitos yang dibahas di tulisan ini, juga aku pernah denger dan bagus banget kalau terus disounding kayak gini.

    Pas pula kemarin ke faskes 1 bpjs nemu orang-orang yang sebenarnya belum tua banget tapi udah pada pake tongkat, udah susah berjalan karena kegendutan, nah aku gak pingin ibuku kayak gitu, tapi masih susah ini ngomporinnya haha, belum berhasil.

    ReplyDelete
  2. Banyak manfaat ya padahal latihan beban untuk perempuan itu, sayang masih banyak yang kemakan mitos. Padahal penting banget buat mempertahankan atau menambah masa otot di masa tua nanti..

    ReplyDelete
  3. Duluuu banget aku juga sempat kepikiran kalau latihan beban bakal bikin badan 'kelihatan gede,' tapi ternyata itu cuma mitos ya. Penjelasannya lengkap dan gampang dipahami, jadi makin yakin buat coba latihan beban tanpa khawatir. Makasih banyak udah meluruskan anggapan salah yang sering banget aku dengar. Padahal latihan beban ini membantu pembakaran lemak lebih lama ya!

    ReplyDelete
  4. yg molly rasakan dari latihan beban sih emang cepet kurus, tapi efek sampingnya bagi molly itu bikin wasir kumat. jadi sekarang lebih ke kardio aja, sama latihan beban pake diri sendiri kayaknya lebih efektif untuk molly,

    ReplyDelete
  5. Sejak pertengahan tahun ini saya juga sudah mulai menambah latihan beban untuk memperkuat otot tubuh. Lumayan selain membantu mengurangi berat beberapa kilo, badan saya juga terasa lebih kuat dan segar ketika beraktifitas di kebun.

    Yang sedang ingin saya kompori adalah ibu saya biar bisa ikut latihan beban juga. Soalnya sejak kena vertigo 3 tahun lalu, fisik beliau menjadi lebih mudah lemah dan letih. Mudah-mudahan dengan latihan beban bisa sedikit mengembalikan stamina beliau untuk beraktifitas dengan lancar.

    ReplyDelete
  6. Eh. Ada juga ya mitos soal latihan beban bisa mengganggu siklus menstruasi?

    Sebenarnya memang sering terganggu sih sama mitos-mitos tersebut.

    Cuma kok ya lebih ke masa sih gitu. Apalagi teman-temanku juga malah suka latihan beban.

    Jadi udah lama nggak terpengaruh sama mitos begitu. Hehehe

    ReplyDelete
  7. Sekarang memang semakin banyak ya perempuan yang latihan beban ini karena ternyata manfaatnya bagus banget buat tubuh. Aku beberapa minggu terakhir juga lumayan rajin latihan beban mbak tapi kemudian bahuku cedera huhu jadinya stop dulu deh

    ReplyDelete
  8. Mitos-mitos inibenar adanya Mba, di pikiran beberapa orang seperti ini, sampai akhirnya saya dulu ikut fitness dan coachnya bilang ga seperti itu, jadi saya teruskan olahraganya, dan mitos-mitos itu terbantahkan

    ReplyDelete

Post a Comment