Header Serambi Naqiibah

Kisah Cinta dalam Diary Ungu Rumaysha (DUR)

57 comments
Konten [Tampil]

Bayangkan saat kamu sedang menaruh hati kepada seseorang yang sudah pasti kalian tidak bisa bersatu. Kemudian datang takdir yang memaksamu untuk menjadi pengganti pengantin kakakmu. Modyar!

Nah, bagaimana perjalanan panjang tokoh utama dalam novel Diary Ungu Rumaysha ini? Belajar mencintai orang lain pada saat kehilangan memang sungguh rumit. Begitu banyak pesan dan khazanah yang disampaikan buku ini. Apa saja? Cus lah baca langsung!

Kisah Cinta dalam Diary Ungu Rumaysha (DUR)

Diary Ungu Rumaysha (DUR)

Sebenarnya buku ini hasil doorprize dalam acara bedah buku Diary Ungu Rumaysha. Bedah buku bersama penulis yang diadakan komunitas kesayangan, Dunia Santri Community diadakan Juli 2020 lalu.

Identitas Buku

Judul: Diary Ungu Rumaysha
Penulis: Nisaul Kamilah
Penerbit: Telaga Aksara bekerjasama NK Publishing 
Tebal: 504 halaman
Layout dan Desain Cover: Linkmed Pro Jogja
Genre: Fiksi (Romance Religi)
Tahun terbit: Juli 2020 (cet. x)
ISBN: 978-623-7982-02-9
Harga: Rp119.900,00 (P. Jawa)
Buku Diary Ungu Rumaysha (DUR)

Blurb

Rum, seorang gadis yatim yang jatuh cinta pada pemuda Tionghoa muslim yang jenius, bernama Alfaraby Wirabadja (Al), murid baru pindahan dari jogja.

Diary ungu, adalah hadiah istimewa Al kepada Rum di penghujung kelas XII. Namun, ketertarikan keduanya tidak bisa berlanjut karena Bune mempermasalahkan masa lalu keluarga Al yang heterogen dalam keyakinan beragama.

Menjelang hari kelahirannya ke 19, Rum dihadapkan pada wasiat sang kakak yang meninggal sebulan sebelum hari pernikahan tiba ia meninggalkan wasiat bahwa Rum dihadapkan menjadi badal pengantin bagi Salma. Sejak itulah, Rum harus berjuang untuk mencintai suaminya, Gus Salim Abdullah Asy Syatiri (Gus Asy) yang juga patah hati akibat kematian Salma.

Rum juga menghadapi konflik batin dalam melupakan kenangan masing-masing, hingga kegelisahan beradaptasi dengan situasi Darul Qur'an, sementara dirinya selama ini berkecimpung di sekolah umum.

Setiap kali Rum ingin menyerah, ia ingat salah satu wejangan ibunya: "sinauo ngolah roso nduk. Belajar menata hati. Sedih, bungah, itu ora gumantung dari apa yang ada diluar dirimu. Nanging kabeh iku gumantung dari dalam dirimu sendiri, bagaimana menyikapi setiap fase kehidupan."

Rum memperumit kisahnya dengan adanya perjanjian Maskumambang, yang meminta Gus Asy merahasiakan status pernikahan mereka di lingkar pertemanan Rum. Akibatnya, masalah baru bermunculan. Rum menghadapi situasi di mana sahabat dekatnya, mencintai sang suami, juga hadirnya Alfaraby yang tetap setia dengan cintanya. 

Diary Ungu Rumaysha (DUR) dan Pesan Nisaul Kamilah

Novel ini ditulis oleh ning Nisaul Kamilah dalam kondisi hamil, dengan enam anak yang aktif. Saat tahu fakta ini membuat diriku makin terpana dengan karya yang dihasilkan dalam kondisi terbatas ini.

Perjalanan kisah cinta Rum dan Gus Avasy dalam novel DUR ini memuat banyak pesan dari ning Nisaul Kamilah, antara lain:

a. Memanusiakan manusia

Beberapa ilmu pesantren yang diselipkan pada novel ini sudah sering ditemui. Misalnya, para santri nakal bukannya dihukum, tapi didoakan.

Selain itu, sikap teduh yang ditunjukkan bu Nyai terhadap menantunya yang memang belum pernah bersinggungan dengan pesantren menenangkan Rum yang ketakutan dan sangat menyesali kesalahannya.

b. Menjadi orang tua tidak boleh otoriter

Dalam novel DUR sendiri memberikan ilmu parenting yang super penting, yakni menjadi orang tua tidak boleh otoriter. Bagaimana anak diberikan kebebasan untuk memilih hal yang baik untuk dirinya sendiri.

Nah ilmu parenting yang saya tangkap dari kisah cinta Rum dan Gus Asy ini ada beberapa, antara lain:

  1. memberikan keteladanan
  2. menumbuhkan rasa cinta terus-menerus
  3. menjaga hubungan dan komunikasi yang baik
  4. melanggengkan doa

 "Bebaskan Rum jadi dirinya sendiri, Asy. Seperti Ibu dan Abah juga membebaskanmu" (hlm. 313)

c. Memberikan khazanah Islam, Jawa dan Sains

Baru kali ini saya sangat menikmati novel bantal setebal 500an ini dalam tiga hari. Novel DUR ini adalah novel yang sangat padat isinya. 

Pembaca akan diajak berjalan-jalan mengarungi berbagai lintas disiplin ilmu mulai dari biologi, sejarah, sastra, kimia, ilmu yang ada di pesantren, dsb.

Membaca novel yang bersetting Jawa ini, mendapatkan khazanah budaya Jawa tentang perwayangan dan segala falsafah Jawa para Walisongo yang disisipkan penulis dengan asyik. 

"Perjalanan hidup manusia itu, Gus, seperti tembang maskumambang, kemambange nyowo mudun ngalam dunyo. Makanya, orang Jawa ada tradisi selametan neloni dan mitoni. Setelah itu, janin ini akhirnya Mijil alias lahir ke dunia. Ketika Mijil, orang pada mendoakan, berbahagia atas kelahiran bayi". (hlm. 302)

Buku ini memang beberapa kali menggunakan bahasa Jawa. Beberapa istilah Jawa sudah diterjemahkan. Akan tetapi beberapa juga masuk glosarium yang tersedia di halaman akhir buku.

d. Menjadi pasangan nikah yang komunikatif

Ilmu lain yang sangat ajib untuk diambil dalam novel DUR ini adalah ilmu dalam pernikahan. Betapa komunikasi memegang peranan penting antara suami-istri. Dan lagi-lagi, Pepali pitu dari Sunan Drajat pun disisipkan dengan apik di novel ini.

Pepali pitu atau tujuh falsafah yang dijadikan pijakan dalam kehidupan setiap orang, termasuk pasangan suami-istri:

  1. Memangun resep tyasing sasama (kita selalu membuat senang hati orang lain)
  2. Jroning suka kudu eling lan waspodo (di dalam suasana gembira, kita tetap harus selalu ingat kepada Tuhan dan selalu waspada.)
  3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah  (dalam upaya menggapai xit)
  4. Meper hardaning pancadriya (senantiasa menekan hawa nafsu duniawi)
  5. Heneng-hening-henung (dalam diam akan dicapai keheningan dan dalam hening akan mencapai jalan kebebasan yang mulia)
  6. Mulya guna panca waktu (kemuliaan lahir batin hanya bisa dicapai dengan salat lima waktu)
  7. Menehana teken marang wong kang wuta. Menehana mangan marang wong kang luwe. Menehana busana marang wong kang wuda. Menehana ngiyup marang wong kang kodanan. (memberikan tongkat kepada orang buta, memberikan makan kepada orang lapar, memberikan pakaian kepada orang telanjang, dan memberikan tempat berteduh untuk orang yang kehujanan) 

e. Ketabahan menjalani takdir

Yang tak kalah menarik dari pesan yang tertangkap selama membaca buku ini adalah, betapa tabahnya Rum menjalani takdir. Rum tidak melawan saat wasiat kakaknya jatuh kepada dirinya.

Bagaimana Rum berbesar hati mengizinkan Gus Asy untuk menziarahi makam kakaknya setiap hari selama seminggu. Gus Asy izin untuk ziarah ke makam kakaknya pagi dan sore, sendiri!

Betapa kesempurnaan tokoh Gus Asy yang digambarkan pada novel ini membuatku asdfghjkl. Akan tetapi, Rum dengan perjuangannya menaklukkan egonya seperti saat dia meredam kecemburuannya dengan Dinda. 

Aku, Rumaysha Nahrasiyah Wicaksono, tidak akan membiarkan kisahku serupa Qais dan Layla, Romeo dan Juliet atau Odysseus dan Penelope. Tiga kisah yang melegenda, mendunia. Namun kisah mereka berujung tugas, bergelimang air mata. Aku tidak akan mau kisah cintaku berakhir demikian. Aku harus menciptakan sejarahku sendiri!" (hlm. 209)

Pernah Mengalami Kisah yang Sama?

Saat ditanya pernahkah mengalami kisah yang sama dengan Rum atau Gus Asy? Ya kalau saat menjadi pengganti pengantin kakaknya, saya tidak pernah lah, haha. Kakak saya cowok kok :p.

Tapi pas bagian diberi sebuah diary, sejujurnya pernah masa sekolah dulu, saya pernah diberi kado sebuah diary. Bukan diberi seorang laki-laki yang disukai sih, tapi sahabat perempuan yang sangat memahami diriku :p.

Sungguh, saya tidak pernah ingin apalagi berharap kisah perjalanan cinta saya nantinya seperti Rum atau Gus Asy. Namun menurut saya pribadi, perjalanan Rum dan Gus Asy yang legowo dan komunikatif saat mendapat masalah berumah tangga, patut diteladani.

Novel Diary Ungu Rumaysha karya Nisaul Kamilah ini mengajarkan banyak hal tentang lika-liku tentang pernikahan dan segala tentang budaya Jawa, terutama perwayangan.

"Percayalah bahwa takdir Allah pada kita tak pernah salah".

Entah nanti bagaimana kisah cinta milikku akan bermuara, saya masih berusaha. Doakan saya ya, Kawan :). 

Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

57 comments

  1. Kisahnya seru dan unik. Aku sudah membacanya. Tapi membaca ulasan ini jadi bertambah lagi insightnya. Semoga lekas bertemu dengan jodoh yang cocok ya mbak naqi. Amin ya Allah.

    ttd
    Ulfatun Nafisah

    ReplyDelete
  2. Alur ceritanya unik sekali nih. Kisah cinta yang tidak biasa dan membuat penasaran. Saya jadi ingat masa saat mondok dulu, kebiasaan membaca novel begitu kental dan waktu istirahat begitu dirindukan buat lanjutin kisahnya.

    ReplyDelete
  3. Ah, aku nggak bisa bayangin sih. Awkward pastinya :') tapi dari hikmah yang dipetik sungguh bagus. Kaya mendo'akan anak yg nakal, jgn jadi ortu otoriter, dll itu insightful. Apalagi ada sains dan jawa. Untuk ada artinya itu jawanya wkwk. Penasaran deh jadinya, apalagi dengan setebel itu dirimu bisa cepet tamat ;)

    ReplyDelete
  4. Wah bener banget nih, jadi orang tua gak boleh otoriter. Selama ini sadar atau nggak kadang aq juga bersikap demikian ke anak, dan ini harus dirubah ya

    ReplyDelete
  5. Trus Al gimana kelanjutannya? Aduh bikin penasaran deh mba :) sudah beredar di tokbuk ya bukunya?

    ReplyDelete
  6. pengen banget punya buku hasil karya sendiri, seru rasanya pasti ya puas dengan hasil kerja keras dan pemikiran kita. penasaran pengen baca ini kak, baca tentang pepali pitu yang masih asing buat saya jadi pengen beli bukunya

    ReplyDelete
  7. gemes banget nih covernya :) wah isinya berat juga ya, hihi.. jadi penasaran pengen baca lengkapnya deh

    ReplyDelete
  8. setuju banget, orang tua harus dengar kata anaknya juga dong, gak boleh otoriter!
    jadi penasaran nih ama kisah Diary Ungu ini, jadi si Al gimana tuh nasibnya? Kok bisa sahabatnya Rum suka ama suami Rum sih? Waktu nikah gak ada acara gtu? hihihih

    ReplyDelete
  9. 500 halaman selesai dalam 3 hari. Wow...cepat sekali bacanya, pasti karena novel ini bagus ya. Jadi penasaran gimana lanjutannya

    ReplyDelete
  10. Aduh nggak bisa bayangiiinn. Kl dr awal gak berjodoh segera menutup hati aja nggak sihh.

    ReplyDelete
  11. Tidak hanya pelajaran rumah tangga yang tidak bisa kita temukan di sekolah, yang kita dapatkan dari novel DUR ini ya tapi juga ilmu pengetahuan umum dan dunia pesantren. Penasaran deh pengen baca sendiri lanjutannya. Itu akhirnya Al bagaimana apakah bisa bersatu dengan Rum?

    ReplyDelete
  12. Tebel juga ya 504 halaman. Kayak pernah baca nama penulisnya di KBM. Kisahnya juga khas novel KBM. Jangan-jangan penulis di KBM juga nih.

    ReplyDelete
  13. Wejangan dari ibunya makjleb banget nih. Nggak kebayang kalau disituasinya Rum,, pasti diriku udah stres deh...Jadi penasaran pengin baca novelnya.

    ReplyDelete
  14. Baca judul, opening dan blurb nya saja sudah menarik. Apalagi tokohnya,dari berbagai latar belakang. Pastinya sarat banget nih novel. Jadi penasaran untuk beli.

    ReplyDelete
  15. Banyak sarat makna yang tertuang dalam Novel DUR ini. Sampai 500 halaman lebih pula. Kudu pelan-pelan dan santuy nih pas bacanya, biar kesan dan pesannya masuk semua.

    ReplyDelete
  16. Baca blurbnya, bikin aku penasaran dan ingin baca buku DUR ini secara utuh. Kisah percintaan yang dikemas dengan apik dalam nuansa islami selalu berhasil buat aku hanyut di dalamnya dan ingin menamatkannya. Pasti seru banget ya kak kisah di dalamnya.. 😍

    ReplyDelete
  17. baru baca disini saya udah penasaran bagaimana kelanjutannya, menarik ceritanya kira-kira bagaimana kelanjutan kisah Rum

    ReplyDelete
  18. Wah gak bisa ngebayangin sing, takdir emang gak bisa ditebak yah, kadang merasa pahit menjalani sebuah takdir

    ReplyDelete
  19. Aku bayangin sebagai Rum kok udah lelah hati ya, masyaAllah kuatnya dia mengelola hati dan perasaannya.

    ReplyDelete
  20. menarik ini ya, novel romantis dengan nuansa islami.. makasih ulasannya ya mba. sudah lama aku tidak membaca novel dengan genre ini

    ReplyDelete
  21. Melanggengkan doa. Nice banget ini kak. Udah lama juga aku nggak baca novel romantis seperti ini. Jadi penasaran kisah selanjutnya bagaimana.

    ReplyDelete
  22. Waah, cepet banget 500 halaman habis dalam 3 hari
    Saya aja ada novel dari tahun 2021 belum kelar-kelar, hihihi

    Kisah cintanya unik yaa, tapi sejujurnya saya penasaran sama Al :')

    Saya salut sama authornya, punya 6 anak dan sedang hamil tapi masih bisa produktif menghasilkan novel dengan kisah serumit ini

    ReplyDelete
  23. Pamanku dulu begini. Istrinya meninggal saat melahirkan anak pertama. Namun anaknya juga meninggal dalam kandungan.

    Nah sebagai penerus silaturahmi, keluarga besan ingin melanjutkan pernikahan. Paman diminta untuk menikahi adik dari kakaknya yang sudah meninggal ini.

    Namun setelah dihitung ala Jawa, segalanya tidak masuk. Terpaksa pernikahan dibatalkan. Dan akhirnya pamanku cerai meninggal.

    Beberapa tahun kemudian, paman menikah lagi dengan perempuan lain. Adik dari kakak ipar ini juga menikah dengan lelaki lain yang juga bernasib sama dgn kakaknya. Suaminya meninggal. Dan akhirnya dia menikah lagi dengan pria lain.

    ReplyDelete
  24. Wah isinya cukup berat (agak complicated) dan berisi yaa, tentu ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah buku ini. Jadi penasaran baca bukunya yang full.

    ReplyDelete
  25. wow keren penulisnya, bisa menulis novel yang padat dengan pelajaran hidup sambil mengasuh 6 anak yang aktif. Btw, reviewnya bikin aku pengen baca deh...

    ReplyDelete
  26. Aku gak punya kisah yang sama karena aku gak punya kakak, hehehe. Tapi baca sinopsis novelnya emang agak bikin sesek sih, gimana ya melawan dan akhirnya menerima wasiat kakaknya? Aku jadi kepo, emang boleh ya berwasiat seperti itu? Hehehe hanya penasaran aja. Tapi aku penasaran sih sama ending story' nya kaya gimana

    ReplyDelete
  27. 500 halaman? Padat banget ya isinya tapi dari ulasan ini kelihatan menarik. Banyak konflik yang dialami Rum, di usia masih muda sudah harus menjadi badal pengantin kakaknya belum lagi dengan perasaannya yang tumbuh pada Alfaraby. Selain itu ada banyak hikmah juga ya yang dapat diambil dari novel Diary Ungu Rumaysha ini. Jadi penasaran baca novelnya langsung

    ReplyDelete
  28. langsung kebayang salah satu adegan series. aku udah lama gak baca novel nuansa islami gini, jadi pengin baca :))

    ReplyDelete
  29. Waduh.. gak kebayang drama di kehidupan Rum ini kalau terjadi padaku. Apa bisa melewatinya ya? Seru nih ceritanya, mau minjem boleh? wkwk

    ReplyDelete
  30. Penasaran pengen baca, apalagi ini ada perpaduan cerita Islam dan Jawa. Penasaran banget pengen membaca secara lengkap.

    ReplyDelete
  31. Aku kagum banget ih sama penulisnya, di tengah kesibukan mengurus anak2, lagi hail pula, bikin karya sebagus ini. Novel ini keren, konfliknya bikin penasaran, plus banyak nilai lebih dari sisi pengetahuan umum, budaya, dan sisi kepesantrenan nya.

    ReplyDelete
  32. Pepali pitu dari Sunan Drajat yang bikin aku terkesan,

    Mewek jadinya 😅

    ReplyDelete
  33. "sinauo ngolah roso nduk. Belajar menata hati. Sedih, bungah, itu ora gumantung dari apa yang ada diluar dirimu. Nanging kabeh iku gumantung dari dalam dirimu sendiri, bagaimana menyikapi setiap fase kehidupan." Suka banget dengan quote ibunda Rum ini 😊

    ReplyDelete
  34. Wah, jadi tertarik untuk memasukkan dalam list bacaan.

    ReplyDelete
  35. wah wah kok kayaknya seru nih ceritanya

    500 halaman cukup kayaknya buat saya baca sebulanan hehe

    ReplyDelete
  36. Membaca alur ceritanya secara singkat jadi pengin baca secara full, apalagi mba Naqi bilang novel 500 halaman ini hanis hanya dalam 3 hari. Sepertinya cerita sangat menarik sekali, dan ngga ngebosenin buat di baca. Novelnya ada di gramedia kah mba?

    ReplyDelete
  37. Rekomendasi bacaan romance yang patut dibeli

    ReplyDelete
  38. Trims mbak, suka dengan alur ceritanya

    ReplyDelete
  39. Waah .mba pasti penikmat novel sejati, 3 hari nolvel setebal 500 hl busa tuntas dibaca. Sedih juga ya klo kita ada d posisi Rum. Thank you untuk ceritanya, mbak.

    ReplyDelete
  40. Ulasan bukunya menarik banget. Jika mbak Naqi bisa baca novelnya yang 500 halaman dalam waktu hanya 3 hari, di jamin, pasti novel ini sangat menarik dan patut juga tuk di baca. Trims mbak Review nya.

    ReplyDelete
  41. Waah tebal sekali, ya. Kisah yang mengaduk aduk perasaan pasti nih

    ReplyDelete
  42. Wah, saya penasaran ingin baca novelnya mba. Saya penasaran bagaimana Rum menghadapi semua problemnya.
    Pastinya tidak mudah belajar mencinta saat kehilangan.

    ReplyDelete
  43. Sudah lama nggak baca novel genre seperti ini. Ini mengobati rindu deh jadinya.

    ReplyDelete
  44. Wah menarik banget ulasannya. Jadi pingin baca juga

    ReplyDelete
  45. Kisah cinta yang tidak biasa penuh dengan sarat makna setiap melakukan sesuatu dengan melihat falsafah seperti pepali pitu

    ReplyDelete
  46. Jadi penasaran dg bukunya, kisah santri. Jadi ingat waktu mondok sendiri. Dan buku setebal itu..Luar biasa sang penulisnya

    ReplyDelete
  47. Keren sekali penulisnya ini... Novelnya pun, jadi pengen pinjem wkkwk

    ReplyDelete
  48. Saya suka baca novel seperti inj, menghibur sekaligus menambah ilmu pengetahuan. Keren reviewnya

    ReplyDelete
  49. wah lumayan juga ya jumlah halamannya 500an bacanya wajib diajdwalkan, baca resumenya bikin penasaran buat baca

    ReplyDelete
  50. Saya nggak asing sama judulnya. Kayaknya teman saya pernah share di FB, deh. Kehidupan pesantren memang selalu menyenangkan utk dinikmati.

    ReplyDelete

  51. novelnya seru banget yaa kayaknya.. pengen baca 😃

    ReplyDelete
  52. Kisahnya cukup unik ya... seru juga kayaknya buat di baca. Jadi pengen ikutan bacanya. Bukunya masih bisa dipesan atau gimana yak???

    ReplyDelete
  53. Wah ini seru kayanya, aku pernah deh baca review film yang premis ceritanya mirip gini. Lupa judul filmnya apa

    ReplyDelete
  54. Masya Allah. Pentingnya banyak membaca, bisa membuat kita memiliki banyak ilmu yang bisa dibagikan kak.

    ReplyDelete
  55. Ih kok nyesek ya bacanya, jdi penasaran sama buku satu ini, penambahan kalimat dalam bahasa jawa pun bikin tertarik ya buat aku yg notabenenya non-jawa

    ReplyDelete
  56. ga kebayang sih kalau disuruh jadi pengganti pengantin yang bukan kehendak kita, btw cocok juga buat bahan bacaan novel DUR di kala waktu senggang nih

    ReplyDelete

Post a Comment