Header Serambi Naqiibah

Bersama-Sama Mewujudkan Indonesia Sehat dan Bebas Kusta

1 comment
Konten [Tampil]

Hai, Kawan Naqi! Apa kabar kalian? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat yah :).

Meskipun PPKM sudah turun level kita wajib menjaga kesehatan tubuh kita masing-masing yah, minimal tetap taat protokol kesehatan. Ingat, ancaman Covid-19 masih belum benar-benar selesai ya.

Bersama-Sama Mewujudkan Indonesia Sehat dan Bebas Kusta

Pada bulan November, ada peringatan Hari Kesehatan Nasional yang dilakukan setiap 12 November. Hal ini menjadi moment yang tepat untuk mengingatkan kita sebagai warga negara Indonesia agar lebih perhatian terhadap kesehatan.

Nah, kebetulan pada hari Rabu (24/11) aku bisa menghadiri event ngobrol bareng dengan Ruang Publik KBR bersama NLR Indonesia dengan topik "Bahu Membahu untuk Indonesia Sehat dan Bebas Kusta". Event ini berlangsung di ruang zoom dan Youtube Berita KBR.

Event ini membahas tentang program layanan kesehatan yang terus diusahakan oleh berbagai pihak seperti LSM maupun beberapa badan usaha melalui CSR (Corporate Social Responsibility).

Adapun narasumber yang mengisi event ngobrol bareng ini adalah:

  1. Eman Suherman, S.Sos sebagai Ketua TJSL PT. Dahana (Persero)
  2. dr. Febrina Sugianto sebagai Junior Technical Advisor NLR Indonesia

Aku mendapat informasi tentang acara edukatif ini melalui komunitas 1Minggu1Cerita 

1. Tentang Penyakit Kusta

Penyakit kusta atau yang lebih dikenal sebagai penyakit lepra disebabkan adanya bakteri, namanya Mycobacterium. Area yang diserang adalah jaringan kulit, saraf tepi, serta saluran pernafasan.

Sebenarnya stigma kusta sejak zaman dulu. Kusta ini penyakit yang sudah tua dari zaman Nabi Nuh. Dan dari dulu selalu ada pemikiran dalam masyarakat kalau pernah kusta itu kena kutukan, atau sebelumnya pernah berbuat tidak baik sehingga mendapat ganjaran. Hal ini disebabkan mereka tidak mengerti. - dr Febrina S

Kita harus bersama-sama menghapus stigma negatif dengan mengenal penyakit ini lebih dalam. Yuk, kenalan lebih dekat :)

a. Penularan Kusta

Nah, penyakit kusta ini tidak menurun (genetik), akan tetapi menular. Penularan kusta bisa terjadi apabila ada kontak erat dengan penderita kusta yang belum melakukan pengobatan. Kontak erat ini definisinya berhubungan lebih dari 20 jam dalam satu minggu, secara intens.

Dan itu, penularan bukan dari sentuhan akan tetapi melalui cairan (droplet) yang dikeluarkan oleh penderita. Maka, penularan ini sangat rendah. 

Kemampuan menularkan ini sejak minum obat dosis pertama dalam 72 jam, bisa menurunkan kemampuan penularannya sampai 20%.

b. Gejala Penyakit Kusta

Penyakit ini memiliki gejala seperti berikut:

  1. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit
  2. Bentuknya bercak berwarna putih atau kemerahan yang terkadang terlihat seperti panu atau kurap. Bercak putih atau merah ini muncul pada punggung, badan, kaki, atau pelipis mata. 
  3. Jika terjadi kelimbungan ketika berjalan, segera lakukan pemeriksaan di puskesmas.
Dari bentuk bercak tadi, maka kusta dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pausi basiler (PB) disebut juga kusta kering

Jenis kusta yang ini ditandai dengan gejala kemunculan sekitar 1-5 bercak putih di kulit. Bercak putih yang muncul tampak mirip sekali dengan panu.

2. Multi basiler (MB) atau kusta basah

Sementara pada jenis kusta ini muncul bercak kemerahan dan disertai penebalan pada kulit yang mirip dengan kadas. Bercak kemerahan ini biasanya muncul dan menyebar lebih dari lima buah.

c. Apakah Kusta Bisa Disembuhkan?

Jangan diabaikan! Kusta yang terlambat diobati akan mengakibatkan disabilitas pada mata, tangan dan kaki. Oleh karena itu, pasien kusta yang sudah mengalami disabilitas, wajib melakukan perawatan diri dengan 3 M

1. Memeriksa

2. Merawat

3. Melindungi bagian tubuhnya yang disabilitas

ini disebabkan oleh bakteri maka pengobatannya menggunakan antibiotik untuk mencegah infeksi.

Seseorang yang mengidap kusta disarankan untuk menjalani pengobatan jangka panjang dengan menggunakan dua atau lebih antibiotik. Waktu pengobatan membutuhkan waktu enam bulan hingga satu tahun.

2. Langkah yang Sudah Diambil untuk Mewujudkan Indonesia Sehat dan Bebas Kusta

Beberapa langkah 

a. NLR

NLR Indonesia adalah sebuah yayasan nasional yang dibentuk pada tahun 2018 beranggotakan aliansi NLR yang beroperasi di hampir 20 provinsi yang ada di Indonesia. Sebagai upaya melanjutkan misi pemberantasan kusta yang sudah dilakukan sejak tahun 1975

DI NLR sendiri ada 3 zero untuk mencapai Indonesia Bebas Kusta, yaitu:

  1. Zero Transmission (mencegah transmisi)
  2. Zero Disabilitas (mencegah kecacatan)
  3. Zero Exclusion (menghentikan stigma)
Nah, dari sana, NLR melakukan program untuk mendukung mewujudkan Indonesia Sehat dan Bebas Kusta antara lain:

1. Lomba Suara untuk Indonesia  Bebas Kusta (SUKA)

Lomba ini menargetkan orang-orang penyintas kusta serta para disabilitas untuk mengirimkan karya mereka misal artikel, foto dan, video pendek. 

Sekadar informasi, lomba ini masih berlangsung hingga 28 November 2021. Info lomba bisa dicek di medsos KBR dan NLR.

2. Virtual run

NLR bekerjasama dengan POTADS juga mengadakan Virtual Run untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap down syndrome.

3. Workshop rutin mingguan 

Workshop yang diadakan rutin mingguan selama bulan November ini untuk orang tua dengan anak kusta maupun disabilitas. Workshop ini tentang pengasuhan dan perawatan anak sehingga kesehatan dan kebutuhan anak bisa terjamin.

4. Mendukung pemerintah dalam pencegahan Covid-19

NLR sendiri sangat mendukung langkah pemerintah dalam pencegahan Covid-19 dengan menyediakan dan mendistribusikan media edukasi yang ditujukan untuk anak maupun tenaga kesehatan serta masyarakat umum di 34 kabupaten/kota dampingan NLR.

5. Kampanye meningkatkan kesadaran bagi tenaga kesehatan atau masyarakat secara umum

Nah selain pencegahan Covid-19, NLR juga mengadakan kampanye penyadaran tentang kusta yang ditujukan pada tenaga kesehatan atau masyarakat secara umum. Misalnya dengan BCC (kemampuan komunikasi untuk memotivasi dan memahami kusta).

b. PT. Dahana

PT Dahana konsisten memberikan sumbangsih kepada penderita kusta,

1. Memberikan alat kebersihan diri

Karena kusta kan disebabkan bakteri yang bisa disembuhkan  dengan menjaga kebersihan. Maka alat kebersihan diri ini mulai dari sabun, busa d

2. Memberikan alat pelindung diri

Tadi juga disinggung bahwa sarung tangan, alas kaki yang representatif kepada penderita kusta.

3. Pengobatan massal gratis

Nah, ini yang menuai banyak tantangan selama proses saling bahu membahu memberantas kusta pada saat musim pandemi ini. Salah satunya, saat melakukan tracing dengan pihak puskesmas yang kurang optimal.

Dengan syaarat tidak boleh berkerumun, quota dibatasi namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, petugas harus tetap menjalankan peran dengan baik. Yang biasanya bisa dijangkau 1000 orang dalam satu titik dalam pengobatan gratis, kini harus sedikit bersabar.

Semua langkah ini diberikan agar tujuan bersama tercapai. Yakni melakukan serangkaian sosialisasi bersama menuju Indonesia sehat dan bebas kusta dengan melibatkan masyarakat dari berbagai pihak. 

Goalsnya, memberikan dukungan dalam bentuk sinergi, memberikan fasilitas ekonomi agar penderita kusta cepat sembuh, kembali percaya diri hingga punya kemandirian ekonomi dan produktif. Mari saling bahu membahu memberantas isu kusta yang beredar dimasyarakat dengan menyatukan visi Indonesia bebas kusta.

3. Penutup

Begitulah, dalam rangka mewujudkan Indonesia bebas kusta ini sangat dibutuhkan saling sinergi antar semua pihak. Tidak hanya menuntut pemerintah saja, tapi dari perusahaan, LSM maupun kita sebagai warga negara pun wajib ikut berpartisipasi.

Caranya? Paling tidak mengedukasi orang-orang sekitar kita dan mendukung penuh segala macam kegiatan yang diadakan untuk mewujudkan Indonesia sehat ini. 

Selain itu, mari kita putus stigma kusta yang sudah mendarah daging beredar dimasyarakat. Iya, kan? Atau dari kalian ada usul lain? Tulis komentar di bawah ya:)

Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

1 comment

  1. Alhamdulillah bisa ikut juga acara dari KBR ini. Senang juga rasanya banyak perusahaan dan lembaga-lembaga yang ikut concern dalam penanganan kusta di Indonesia

    ReplyDelete

Post a Comment