Header Serambi Naqiibah

7 Buku Yang Bisa Menemani Kalian Selama PPKM Darurat

16 comments
Konten [Tampil]

Pandemi yang terjadi sejak awal 2020 masih belum usai bahkan penyebaran kasus Covid-19 semakin melonjak di negeri ini akibat adanya varian virus yang juga makin ganas juga warga yang masih tak patuh dengan protokol kesehatan bahkan masih percaya konspirasi *hadeh. Kondisi ini secara otomatis makin membuat dampak buruk di segala sektor, terutama sektor ekonomi dari lingkungan rakyat jelata hingga penguasa.

PPKM itu...

Istilah PPKM yang semakin sering disebut dalam negeri ini memiliki kepanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, bukan pelan-pelan kita move on apalagi pelan-pelan kita memasang TLD sendiri. Sebelumnya, ada istilah lainnya yang juga diperkenalkan pemerintah sejak awal pandemi COVID-19, yakni PSBB dan PPKM mikro.

PPKM darurat yang diputuskan oleh pemerintah negara Indonesia berlaku sejak tanggal 3 Juli 2021 kemarin masih berlangsung sampai 20 Juli 2021 untuk wilayah Jawa-Bali. PPKM darurat juga diperluas di 15 daerah di luar Jawa dan Bali. Bahkan rencana PPKM darurat ini akan diperpanjang menjadi 6 minggu. *sigh

Sementara kabar duka semakin sering terdengar dan lingkupnya tanpa bisa dielakkan makin mendekat. Kalau beberapa waktu yang lalu pasien COVID-19 menimpa orang jauh atau public figure, sekarang kabar duka yang datang adalah dari guru kita, teman kita, bahkan keluarga dekat kita. Semoga kita semua selalu diberi penjagaan dan kesehatan oleh-Nya, amin. Stay healthy, stay sane ya Teman-teman!

Rekomendasi Bacaan Selama PPKM Darurat

Kalian merasa bising bin jenuh dengan kabar duka yang makin merebak dan pandemi yang makin mengganas ndak sih? Atau hanya aku saja yang merasa demikian ya? Ngerasa capek dengan keadaan tapi ya emang harus dipaksa menerima semua ini. Tanpa sadar, mental kita juga terasa imbasnya juga kan? Lelah dan juga overthinking:").

7 Buku Yang Bisa Menemani Kalian Selama PPKM Darurat

Daripada makin memperburuk kondisi mental, salah satu kegiatan yang kulakukan untuk menghibur diriku adalah dengan membaca buku sambil mendengarkan lagu favoritku. Yups, bagiku buku menjadi lebih dari sekadar teman. Dia patjar yang tak pernah meninggalkanku. Berikut aku berikan rekomendasi bacaan yang bisa dibaca selama PPKM darurat ini.

  • Wake Up Sloth by Aulia Hanifa

Wake Up Sloth

 "Syukurlah, kecemasan itu hanyalah ketakutan yang tidak nyata." (halaman 33)

Buku ini adalah diary kisah si Sloth, makhluk lambat yang menjalani hidup kurang begitu semangat. Jadi buku jurnal ini berupa buku ilustrasi yang dibalut dengan genre self-improvement. Saat malam hari, dia sering merasa cemas dan overthinking, suka memikirkan hal-hal kecil yang terlintas dalam kepalanya.

Pertama kali baca buku ini, respon pertama adalah eh si Kukang ini kok mirip aku. Lagi malas gerak dan lebih suka overthinking tiap malam, hehe. Apalagi ditambah dengan pandemi yang tak kunjung usai bahkan adanya PPKM darurat ini. Membaca buku ini serasa ditemani dengan kondisi yang hampir mirip. 

Tak hanya ilustrasi yang penuh warna, buku ini juga mengajak pembaca untuk mengisi apa yang ia sukai dan tidak disukai yang ingin diperbaiki tentang diri sendiri. Selain itu, ada juga checklist apa saja yang sudah dilakukan dan belum dilakukan. Dan lebih menarik ada sesi terapi dengan playlist musik di Spotify. Paket lengkap dah! Cucoook.

Buku ini bisa ditemui di toko buku kesayangan kalian atau bisa dibaca versi digital di aplikasi Gramedia Digital. Aku membaca buku ini di aplikasi Gramedia Digital dengan membayar langganan tiap bulan sebesar Rp89.000,00 yang dibagi dengan 4 teman lainnya. Yup, 1 akun Gramedia Digital ini bisa diakses oleh 5 device. Cukup murah, kan?

  • Komik Persatuan Ibu-Ibu by Puty Puar

Sesuai nama judulnya, buku ini berupa komik yang sangat ringan untuk dibaca selama masa PPKM darurat, khususnya para pembaca golongan wanita 20–30 tahunan(re: ibu-ibu muda). Gimana ndak relatable, buku ini semacam daftar curhatan tentang tingkah pola ibu-ibu muda merawat dedek bayi dengan segala dramanya. Ahahay, seru dan sangat menghibur, tentu penuh pesan yang mengasyikkan untuk ibu-ibu muda. 

Komik Persatuan Ibu-Ibu

Tidak heran namanya Komik Persatuan Ibu-Ibu dengan ilustrasi modifikasi simbol Pancasila pada cover sebagai simbol pemersatu bangsa ibu-ibu. Tokoh utama komik ini tentu ibu Antariksa yang tak lain adalah penulis sendiri dengan Antariksa, tokoh pendukungnya tentu Abi Antariksa, madam, kakek neneknya, serta tak ketinggalan tetangga 😌.

Baca komik ini sambil senyum-senyum sendiri. Ya meski aku belum punya anak, tapi terlampau sering jadi baby sitter ponakan sendiri tahulah kisah si ibu bergelut sama anaknya. Balutan cerita jenaka dalam komik tersebut ternyata menyimpan sebuah pesan moral yang memberi pembaca beberapa pandangan tentang pentingnya menghargai keberadaan dan peran seorang ibu. Apalagi masa pandemi begini bagi semua ibu terutama yang sedang bekerja dari rumah selama PPKM darurat. 

“Karena menjadi ibu adalah perjalanan, bukan lomba lari. Semua punya rute masing-masing dan tujuan masing-masing.” (halaman 49).

Aku membaca buku ini via aplikasi perpustakaan nasional digital (iPusnas). Untuk membaca di aplikasi ini gratis, hanya dengan mendaftarkan email langsung sudah bisa meminjam dan membaca buku yang tersedia di sini. Koleksi iPusnas pun lumayan lengkap, mulai dari buku pelajaran, buku nonfiksi hingga fiksi.

  • 4 Novel Anak Seri Petualangan Matara by Okky Madasari

Salah satu penulis favoritku ini membuat karya yang begitu menyegarkan, novel anak usia 12 tahun ke atas dan tentu saja bisa dinikmati oleh dewasa. Aku jatuh cinta dengan karya Okky Madasari ini saat pertama kali baca  bukunya yang berjudul 86. Karya Okky Madasari selalu sarat akan isu sosial dan permasalahan dalam negeri ini. Begitu tahu mbak Okky menulis novel anak, aku pun tertarik untuk tidak melewatkannya.

Tenang saja, meski petualangan Matara dalam novel anak ini berseri, masing-masing buku bisa dibaca terpisah dan tidak berurutan. Novel ini berbau fantasi, imajinatif dan mendebarkan! Dan tak kalah seru seperti membaca karya Okky lainnya, sedikit sentilan keadaaan sosial disisipkan dengan rapi dan ciamik.

Awalnya aku membaca tiga seri buku anak ini via gramedia digital. Akan tetapi, sangat disayangkan untuk melewatkan koleksi buku fisiknya. Akhirnya kuputuskan untuk berburu diskonan buku fisiknya, hehe. Dan saat PPKM darurat ini merupakan waktu yang tepat untuk menjelajah nusantara dengan segala permasalahan negeri ini yang sudah tak asing lagi.

1. Mata di Tanah Melus

Mata di Tanah Melus merupakan seri pertama petualangan seorang anak perempuan berusia 12 tahun bernama Matara yang dipanggil Mata. Petualangan Mata berawal dari ajakan sang mama untuk berlibur ke daerah Belu, NTT. Belu memang bukanlah tempat liburan seperti Bali atau Lombok.

Mata di Tanah Melus

Di daerah terpencil nan hijau itu, kesialan demi kesialan malah menimpa Mata dan Mama sejak hari pertama. Tapi kesialan tersebut awal dari petualangan Mata bersama Atok, teman barunya yang ditemui selama perjalanan yang dikatakan mamanya berlibur. Buku anak ini memuat petualangan Mata secara fantasi rasa lokal, Nusantara.

"Orang dewasa selalu tak punya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana. Anehnya, mereka selalu berpura-pura tahu segalanya." (halaman 34)

2. Mata dan Rahasia Pulau Gapi

Novel ini merupakan kelanjutan petualangan Matara yang pertama, Mata di Tanah Melus. Kalau sebelumnya di Tanah Melus di perbatasan Nusa Tenggara Timur dan Timor-Timur, Matara mengalami petualangan yang menakjubkan. Kali ini petualangan Mata lebih seru lagi, karena melibatkan binatang dengan kemampuannya yang unik dari masa lampau. Dengan menggunakan sudut pandang ke tiga dan alur campuran (maju dan beberapa kisah flashback) novel ini berlatar tempat di wilayah timur laut Indonesia, tepatnya di Pulau Gapi, Ternate.

Mata dan Rahasia Pulau Gapi

Pada akhirnya, novel ini tidak terlalu ringan seperti buku anak pada umumnya, namun juga tidak terlalu berat. Buku anak yang sangat bergizi, penuh nutrisi. Asyik dan seru mengikuti kisah petualangan Matara menjelajah sejarah pulau Gapi bersama Molu, si kucing yang bisa berbahasa manusia dan Gama, laba-laba reinkarnasi anjing Sang Sultan. Sejarah di negeri ini yang dibeberkan tak terlalu berat bahkan terasa asyik diceritakan lewat seekor kucing.

Kata mereka, sekolah favorit bukan jaminan segalanya. Nilai ujian juga bukan ukuran keberhasilan masa depan. Masih banyak sekolah lain yang tak kalah bagusnya. (hlm. 13-14)

3. Mata dan Manusia Laut

Buku ini merupakan seri ketiga petualangan Matara menjelajahi Nusantara. Kalau sebelumnya di Tanah Melus dan Pulau Gapi, kali ini petualangan Matara saat berada di kepulauan Sulawesi bagian tenggara.

Mata dan Manusia Laut

Di sebuah kampung bernama Sama, di kepulauan Sulawesi Tenggara, hiduplah seorang anak bernama Si Bambulo. Sebagaimana layaknya anak-anak di kampung itu, keseharian Bambulo sangat dekat dengan laut. Sejak lahir, Bambulo sudah akrab dengan air laut. Bambulo bisa menyelam sejauh seratus meter tanpa peralatan apapun. Kabar tentang penduduk kampung yang seperti manusia ikan ini terdengar hingga mancanegara, dibawa oleh sekelompok peneliti yang melakukan riset tentang struktur dan fungsi organ tubuh manusia di kampung Sama.

Bermula dari kabar inilah, akhirnya Matara berjumpa dengan Bambulo. Matara datang bersama mamanya yang hendak menulis cerita tentang kisah manusia laut itu. Petualangan dua bocah itu mengarungi lautan pun dimulai. Namun, ada satu kelalaian Bambulo yang menghadirkan bencana sekaligus petualangan menakjubkan bagi mereka. Mendebarkan, apalagi saat petualangan membawa mereka ke Masalembo, segitiga bermuda ala Indonesia.

Mereka tahu kapan ikan-ikan itu boleh ditangkap. Mereka melihat bulan sebagai penanda waktu kapan ikan bisa ditangkap. Jangan menangkap ikan saat bulan terang. (halaman 33)

4. Mata dan Nyala Api Purba

Buku ke-empat dari seri Matara ini merupakan kisah penutup dari petualangan Mata, setelah Mata membawamu ke dunia para Melus, mengajakmu mengurai rahasia Pulau Gapi, dan mengarungi lautan luas bersama Bambulo, si manusia laut. Petualangan Mata berakhir. Sudah waktunya ia tumbuh dan memulai kisah baru.

Mata dan Nyala Api Purba

Ini adalah kisah dari masa depan, sekaligus kisah dari masa jutaan tahun yang lalu. Kali ini Matara mengajakmu menjelajahi kemungkinan-kemungkinan tanpa batas, sebuah dunia yang dibangun oleh teknologi dan imajinasi. 

Matara sudah menjadi guru biologi pada sekolah Semesta. Sekolah ini merupakan sekolah istimewa yang didirikan oleh negara untuk menghasilkan orang-orang superpintar pencipta sistem komputer dan robot-robot canggih, penemu berbagai keajaiban di masa depan. Kali ini Matara ditemani Binar, murid yang mengerjakan proyek penelitiannya dan berujung petualangan mereka yang tak kalah seru dan mendebarkan dengan ketiga buku sebelumnya.

Ah, jadi ilmuwan tak boleh cengeng. (halaman 63) 

Selain novel anak seri Petualangan Matara, beberapa waktu yang lalu Okky Madasari meluncurkan buku cerita bergambar sebagai kado untuk anak-anak Indonesia yang sedang di rumah saja, dampak dari diberlakukannya PPKM darurat. Buku Kado Indah Kala Wabah ini bisa diunduh gratis, disebarkan maupun dicetak. Cerita buku ini ditulis Okky Madasari dengan ilustrasi oleh Muhammad Harir.

Kado Indah Kala Wabah


  • Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti? by Kim Sang-hyun

Rekomendasi terakhir untuk bacaan selama PPKM darurat adalah buku yang berjudul panjang dan agak seram tapi isinya tidak seseram judulnya kok. Buku bergenre self improvement ini dapat menjadi sahabatmu untuk menemukan harapan yang lebih baik dalam menjalani hidup. Di tengah kabar duka yang datang silih berganti kepada kita, ketakutan yang dirasakan penulis hinggap juga kepadaku.

Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati nanti

Pada akhir hidupku, aku ingin mengatakan bahwa aku bahagia sebelum akhirnya mati. (Kehidupan yang Kuinginkan, halaman 51)

Dibagi dalam 4 sub judul yang berisikan beberapa kisah pendek tiap sub judul, salah satu kisah pendek yang sangat relate dengan judul buku ini yaitu Kenangan dan Kematian menyadarkan hal yang sama dengan yang dialami penulis. Apalagi ditambah selama PPKM darurat ini, kabar duka datang secara tiba-tiba dan tidak tebang pilih membuat suasana makin mencekam.

Apa yang harus kulakukan jika kematian datang? Bagaimana pemakamanku nanti dijalankan? Apa ada orang yang akan mengingatku meski aku sudah mati? Atau jangan-jangan malah aku yang tidak bisa mengingat siapapun ketika menghadapi kematian. Kira-kira ketika aku mati nanti, apa yang akan orang ingat tentang diriku? Karena pertanyaan-pertanyaan inilah yang menguatkanku untuk menulis di blog

Tidak lagi diingat oleh siapa pun pada akhirnya menjadi kematian yang sesungguhnya. (Kenangan dan Kematian, halaman 87)

Pada akhirnya, penulis dalam bagian kesan penulis mengatakan buku ini sendiri memiliki tiga pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Pesan pertama adalah harapan agar kita bahagia. Pesan kedua, harapan untuk menjadi orang baik agar dapat dikelilingi oleh orang-orang baik. Kemudian pesan terakhir adalah bahwa pada akhirnya kita semua hanyalah manusia biasa.

Itulah 7 judul bacaan yang mengasyikkan dan bisa dinikmati selama PPKM darurat ini dari aku. Kalau kalian punya rekomendasi bacaan lainnya bisa ditulis di kolom komentar ya, Teman-teman! Stay safe, stay healthy, stay sane ya, Guys!

Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

16 comments

  1. Wah wishlistku yg hampir kelupaan adalah baca komik persatuan ibu2nya by puty. Keren nih rekomendasi buku2nya. PPKM nggak bete lagi, produktif baca aja ya ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi, Mbak. Menghindari stress saat PPKM dengan produktif baca dan ngeblog, hihii

      Delete
  2. Wah ada buku mata dan manusia laut. Dari quotesnya sepertinya buku ini sangat menarik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru dan memang sangat menarik, Mbak. Keliling Nusantara via buku serial Matara ini saat #dirumahaja

      Delete
  3. Kak Naqii, kek surga banget masuk ke konten ini. Buku semuaaa sukaaaakk :D
    Auto cari buku-buku ini setelah liat reviewnya bagus dan menarik :D
    Btw saya juga ngefans dengan Kak Okky Madasari. Karena gaya bahasa di novelnya sangat apik dan beliau setiap buat novel langsung terjun ke lokasinya :'D benar-benar menyelami seutuhnya :'D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi, makasih kembali loh Mbak. Mbak paling suka novel Mbak Okky yangg judulnya apa?

      Delete
  4. Ah aku terkejod mendapati bahwa diriku bukan termasuk kelompok ibu-ibu muda wkwk padahal saban hari di group er te aku selalu dibilang ibu muda sih, iya ibu muda diantara yang tua #tsaah kibas rambut

    ReplyDelete
  5. Makasih referensinya mba, dah cukup lama ga baca buku nih..jdi ke trigger kan apalagi skrg ada ipunas jdi lebih praktis buat baca ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuu, Mbak. ipusnas menjadi solusi akses bacaan terbatas. sangat praktis dan tentu gratis ya, :)

      Delete
  6. Wah keren mba rekomendasi bukunya, ijin save ah judul2nya
    Btw itu bisa sharing 4 account? Gimana carahya mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, 1 email yang terdaftar di gramedia digital bisa diakses 5 device, tinggal login dengan akun yang sama sampai 5 akun. Jadi, kalau mau cari temen yang mau aja buat iuran bareng, hehe

      Delete
  7. Mbaak udah lama banget aku nggak baca novel karena bingung juga mau baca apa. Makasih bgt rekomendasinyaa, bagus2 yaa. Jadi pengen baca tapi kapan haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi, yang di atas juga bukan novel semua kok, Mbak. Terima kasih kembali, Mbak. Baca buku yang disukai dulu aja mbak.

      Delete
  8. Waaaah, makasih mb refrensi bacaanya. Pas bgt ini untuk me time dan stress release. Jazakillah Khoir

    ReplyDelete

Post a Comment