Header Serambi Naqiibah

Pengalaman Salah Stasiun Saat Turun Kereta

28 comments
Konten [Tampil]

Kalau cerita ketinggalan kereta api itu mungkin sudah biasa ya. Dan memang tak sekali aku ketinggalan kereta, sampai aku mendapatkan julukan dari besti sebagai si paling sedekah kursi kereta.

Dari transportasi umum, yang paling sering kugunakan saat keluar kota memang kereta api kalau memang ada jalurnya di dekat tempat tujuan. Kali ini aku mau cerita pengalaman dan bagaimana aku menghadapi saat salah turun stasiun. Simak ya!

Pengalaman Salah Stasiun Saat Turun Kereta Api

Pengalaman Pertama Kali Salah Turun Stasiun

Saat itu aku berencana pergi ke Surabaya. Nah, aku pun membeli tiket kereta api tujuan Stasiun Gubeng. Pas hari keberangkatan sudah tiba, aku pun berangkat. Bedanya kali ini memang tidak bisa berpamitan dengan ibuk lagi (Alfatihah). 

Seperti biasa, setiap kali aku naik kereta api atau transportasi umum lainnya, selama perjalanan aku akan selalu tertidur. Entah bawaan atau kesirep kali ya, pelor banget lah diriku ini :D

Begitu pula yang terjadi hari itu. Apalagi tadi malam aku nggak bisa tidur, keingat (dosa-dosa kepada) ibuk lagi. Dan akhirnya semalam suntuk sampai pukul 01.00 WIB, aku baru bisa tidur. Namun tetap bangun sebelum subuh sekitar pukul 03.30 WIB. Toh masih bisa tidur sekitar dua jam di kereta api, pikirku.

Nah, biasanya nih si ponsel kubiarkan nyala. Kebetulan sebelum berangkat ke stasiun, ponselku belum sempat ku cas jadi kumatikan saja si ponsel demi menghemat baterai.

Kebetulan yang ke sekian, kursi di depan dan sampingku itu kosong. Eh, ada satu orang laki-laki yang sedang menggunakan earphone sih, di kursi seberang. Jadi memang ndak ada yang diajak ngobrol, sangat mendukungku untuk segera tidur bukan?

Setiap menjelang kereta berhenti di stasiun, akan selalu ada aba-aba dari penyiar dari pihak kereta bahwa tiba di stasiun apa dan akan berhenti di satsiun mana saja.

Nah, setelah kurasa aku tidur terlalu lama, sayup aku mendengar stasiun Gubeng Surabaya. Auto melek lah ya apalagi panas matahari terasa menyengat di kulitku. Semakin meyakinkanku bahwa ini di stasiun Gubeng.

Petaka mulai terjadi saat perutku tiba-tiba melilit, ya, rasa ingin buang air besar semakin memintaku untuk segera turun ke toilet. Pas turun, dan cari toilet, agak sangsi karena di stasiun tersebut banyak renovasi. 

Namun, karena kebelet pup tadi, akhirnya ke toilet. Pas di toilet inilah aku mulai menyalakan ponsel. Dan baru sadar, kok masih sekitar setengah jam lagi untuk sampai stasiun Gubeng. Auto cek maps, lemes dong shay. Masih di Stasiun Sidoarjo! Pantes masih kurang setengah jam-an lagi.

Aduh, mana kereta udah berangkat pula pas aku masuk toilet. Gimana dong? 

Tips 

Simak tips dariku ini secara singkat saat kamu salah turun stasiun ya Kawan!

1. Tetap tenang

Agak mirip dengan tips saat mengejar ketinggalan kereta api. Ketika keadaan menjadi agak menegangkan, kita akan mudah merasa panik. Namun kamu tetap bisa mencoba untuk mindfulness. Sederhana saja, cukup tarik napas dalam-dalam, tahan sebentar, lalu keluarkan perlahan.

2. Cek jadwal kereta/komuter terdekat

Ya, setelah puas buang air besar, aku langsung menuju loket pembelian tiket untuk menanyakan kereta api atau komuter menuju Stasiun Gubeng terdekat itu kapan. Untungnya ada komuter satu jam kemudian.

3. Cek akses transportasi umum alternatif

Sebelum memutuskan untuk membeli tiket kereta api, aku berpikir untuk naik transportasi umum saja menuju terminal Bungurasih. Ya, aku akan naik ojek online menuju halte Trans Jatim tujuan Terminal Bungurasih.

Lakukan pengecekan secara menyeluruh, bandingkan estimasi waktu dan biaya. Karena aku tidak terburu-buru, maka kuputuskan ya sudahlah, nunggu komuter yang ada sekitar satu jam di Stasiun Sidoarjo ini. Ya, siapa tahu sambil ketemu jodoh, kan? :p

Sampai naik komuter ke Stasiun Gubeng dan pulang ke Malang lagi, masih belum terlihat hilal jodoh sih ya, haha.

4. Banyak Berdoa

Selama melakukan cek dan ricek tadi wajib sambil berdoa ya Gais. Bagaimana pun aku mengamini bahwa kelancaran perjalanan selalu ini ada sangkut pautnya sama doa yang kita panjatkan. 

Apalagi sejak ditinggal ibu, aku merasa harus lebih banyak berdoa. Karena kupikir dulu aku berasa doa ibuku selalu mengiringi langkahku saat aku bepergian. Dan sekarang tak bisa kudengar lagi doa ibuk.

Memang akan selalu ada yang pertama kali sih, tapi  ya semoga lain kali tidak ada lagi kejadian salah turun stasiun lagi lah ya, apalagi kebablasan. 

Informasi yang kuperoleh sih kalau sengaja turun kebablasan akan dapat sangsi berupa denda uang yang harus dibayar dan akan diturunkan di stasiun kesempatan pertama. So, sesuaikan tiket kereta api dengan tujuan kalian ya!

Kalau kalian sendiri apakah pernah salah turun stasiun? Kebablasan dari stasiun tujuan atau turun duluan sebelum sampai stasiun tujuan? Cerita di kolom komentar yuk!

Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

28 comments

  1. Saya malah naik apapun, termasuk di kereta tidak bisa tidur, Mbak. Walau jalan malam, yang kata orang cocok buat tidur, tetap saja melek hehehe.
    Dan memang lumayan juga jarak sidoarjo ke Gubeng kan, Mbak. Soalnya saya pernah dari Surabaya - Makassar - Surabaya ya lewat sidoarjo. Pulang ke Gombong, saya juga dari stasiun Gubeng.

    ReplyDelete
  2. Pengalaman kayak gini nih yang selalu bakal terkenang. Tapi kalau aku pribadi, salah turun bakalan buat aku panik sih mbak. Apalagi kalau aku belum terlalu paham wilayahnya. Tapi untungnya sekarang ada ojol dan Gmaps, jadi lebih gampang ke tujuan.

    ReplyDelete
  3. saya pernha juga mba keliru milih turun stasiun untungnya untungnya kondisi siang jadi ga begitu menyeramkan, memang kuncinya harus stay calm, dont panic dan jangan abil keputusan appaun dulu dalam hitungan menit itu, kalau mengalami kejadian begini

    ReplyDelete
  4. Daku pernah kelewat stasiun KRL, tetapi belum yang sampai keluar stasiunnya. Jadi masih bisa putar balik, walau ya gitu ngos-ngosan nguber biar bisa naik selanjutnya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi keinget, sebenarnya aku juga pernah. Syukurnya aku salah turun pas naik commuter. Bikin tenang sih karena tinggal nunggu kereta selanjutnya. Tapi kalo pas lagi ketiduran dan kelewat sama stasiun tujuan, PR juga sih ehehe.

      Delete
  5. MasyaAllah kalo aku pernahnya hampir sih kurang 1 menit aja ketinggalan kereta Bandung - Kediri waktu itu wkwkwkwk. Kalau dekat sih gpp ya, ini mah jauh tiketnya mahal pulak. Udah pasrah sih waktu itu kalau harus beli tiket lagi

    ReplyDelete
  6. Pastinya panik banget kalau kena accident pas naik kereta salah satunya adalah salah turun ini. Sayangnya Bali nggak ada kereta jadi belum bisa komen banyak nih.

    ReplyDelete
  7. waduh.. kalo aku gitu udah tegang banget mba haha apalgi kalau di luar negeri, kalau salah turun kayaknya malah mahal gitu jadinya

    ReplyDelete
  8. Makasih tipsnya mbak. Kalau aku pasti udah panik duluan terus nangis. Huhuhu.. Kalau baca ini pasti paniknya bisa ilang ya. Banyakin doa

    ReplyDelete
  9. Aku belum pernah sih, soalnya selalu deg deg aaaan apalagi kalau lagi ada dinegeri orang hehehe. Tapi emang kuncinya kudu tenang dan punya plan B jika memang harus kejadian

    ReplyDelete
  10. yaaahhh auto naik kereta lagi ya buat nerusin ke gubeng, hihihi. saya sih paling kelewat naik angkot aja tapi itu juga dulu waktu masih sering naik angkot. alasannya pasti karena ketiduran , hihihi

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah, aku nggak pernah turun di stasiun yang salah. Soalnya aku memang selalu waspada jika naik kereta.

    Menurutku naik kereta sendirian itu butuh konsentrasi besar, karena toiletnya kereta itu untung-untungan.
    Untuk usiaku begini, aku selalu waspada toilet dan butuh toilet dengan cepat.
    Makanya sebelum mau naik kereta itu, aku nggak mau makan sambal atau minum teh/kopi. Karena semua bahan itu sangat potensial membuatku ingin ke toilet.

    Mudah-mudahan kita semua diberi kewarasan supaya lain kali lebih mawas diri ketika naik kereta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga kaya ka Vicky.
      Rasanya patah semangat makan dan minum. Alhamdulillahnya, jarang safar. Jadi kalau di rumah, langsung minim dan makan yang baik lagi.

      Aku terlalu takut ke toilet.
      Soalnya ke trigger deg-degan aja bisa bikin perut aku muleeesss..

      Delete
  12. Huhu aku dulu juga pernah salah turun di stasiun
    Waktu itu naik krl gitu
    Panik sih, tapi ya akhirnya harus dihadapi
    Balik lagi ke stasiun tujuan

    ReplyDelete
  13. wkwkwkw bisa-bisanya sih woiii!
    hahaha bener nih kadang aspek berdoa yang justru paling penting kita lupain tuh, alasannya pasti buru2 ajaa naik lupa ngga berdoa, begitu duduk di kereta udah sibuk ngobrol ama temen wkwkwk

    ReplyDelete
  14. Kayaknya kalau aku auto mau mewek deh Mba ketika sadar kalau ternyata aku salah turun kereta. Tapi emang sih, kadang panggilan alam buat mampir ke bilik merenung kalau lagi di perjalanan tuh suka bikin bingung bentar gitu.

    ReplyDelete
  15. Eh kok bisa sih kak? Kan di setiap stasiun pasti ada tulisannya. Apa emg udh krn terburu2 dan blm fokus akibat baru bangun tdr, jd ga th udh sampe stasiun mana. Hehe

    Ya wajar sih kalo cmn 1-2x kyk gt. Tp klo keseringan ya parah jg sih. Untung ga jauh sih jarak stasiunnya. Dan kita bs cari kereta konuter utk sampe stasiun tujuan. Lain x tetap jaga fokus ya kak.

    ReplyDelete
  16. Saya malah belum pernah naik kereta api mbak. Cuma memang ada pengalaman batal naik kereta api saja karena tiket udah di tangan, udah nunggu berjam2 di stasiunnya eh keretanya gak jadi berangkat karena katanya ada kerusakan atau apalah.
    M

    ReplyDelete
  17. Tos dulu sebagai sesama pelor, kak. Yah, walo pun belum pernah ya ketiduran di kereta, wkwk.. Tapi kalo udah kelewat begitu ya memang kudu tenang dan tau apa yg harus dilakuin.

    Enw, Al Fatihah buat ibu, kak.

    ReplyDelete
  18. ya Allah kebayang mba panik sih kalo salah turun gitu, apalagi kalo malam hari, pengen nangis aja rasanya huhuhu

    ReplyDelete
  19. Ka Naqi...sama kayak aku kalau bepergian.
    Bobok.
    Aku juga kalau kena ayun-ayun dan teriknya sinar matahari, auto ngantuk aja. Dan ini jadinya suka lagging kalau baru bangun tidur. Tapi alhamdulillah, tetap harus bersyukur ya, ka Naqi.. karena turunnya meskipun ga di St. Gubeng, tapi stasiun SDA uda lumayan deket dengan stasiun tujuan.

    Jadi lebih banyak pengalaman.

    ReplyDelete
  20. nah ini nih yang bikin aku suka takut pergi sendirian naik kereta apalagi model KRL gitu wkwkw.. suka tiba-tiba nge-blank, apalagi kalau udh keburu ngantuk ya

    ReplyDelete
  21. Haaa untung Sidoarjo Surabaya cedek ya mbak. Mau ngojek juga bisa.
    Kalau didenda nominalnya berapa ya?
    Aku belum berani naik transportasi umum ke luar kota sendirian kayak gini. Soale ya gt takut ada errornya.

    ReplyDelete
  22. Aku kalau di jalan jarang bisa tidur mbak, apalagi klo naik transportasi umum
    Untung sidoarjo surabaya g seberapa jauh ya mbak
    Klo dari statsiun sidoarjo ke gubeng bisa pakai komuter
    Atau naik angkot tapi oper dua kali dan memakan waktu perjalanan yg lama
    Klo naik ojol, lumayan mahal sih

    ReplyDelete
  23. karena ke toilet jadi telat naik kereta ya mbak, hhhe. Jadi pelajaran banget pastinya. Aku pernah lupa bawa tas yg tadinya ku taruh ditempat duduk saja, was-wasnya minta ampun. SAmpai lari ambil tas itu dan alhamdulillah tidak ketinggalan kereta, kwkwkwk. Semoga tak terulang lagi ya mbak.

    ReplyDelete
  24. Kalo pengalaman salah turun stasiun belum pernah sih ya. Tapi aku ada pengalaman saat mengantar almarhum ibu mertua naik kereta api taksaka dari Cirebon. Ternyata kereta hanya berhenti sebentar sementara aku masih mengantar ibu ikutan naik ke kereta sambil nyariin tempat duduk di gerbong depan. Begitu ketemu tempat duduk, itu kereta jalan dong. Hanya sekitar 10 menit berhenti di stasiun Cirebon, auto panik aku langsung buru-buru keluar dengan melompat lewat pintu kereta. Untung pintu keretanya belum tertutup secara otomatis. Huft..menegangkan hahaha..

    ReplyDelete
  25. Pas baca tulisan ini, saya jadi ingat pengalaman saya pribadi yg juga salah turun di stasiun gegara ketiduran. Pas bangun-bangun ternyata turunnya jauh di Stasiun DURI, padahal harusnya turun di Sudirman

    ReplyDelete
  26. adudu, ini nih yang aku takutkan kalau naik public transportation, salah turun xD Alhamdulillah sy belum pernah salah turun stasiu kereta, tapi sy pernah salah turun terminal bis :( tapi salah turun ini jadi bikin kita lebih konsentrasi sih, jangan sampe kecepetan turun atau malah kebablasan :D

    ReplyDelete

Post a Comment