Header Serambi Naqiibah

Review Buku Fatwa dan Resolusi Jihad Karya KH. Agus Sunyoto

16 comments
Konten [Tampil]

Pada bulan Oktober ini, terdapat peringatan Hari Santri. Indonesia memiliki sejarah Hari Santri Nasional yang cukup panjang sebelum menetapkan peringatannya setiap 22 Oktober. Adanya Fatwa dan Resolusi Jihad yang mengawali perjuangan hingga terjadi peristiwa 10 Nopember 1945.

Nah, buku Fatwa dan Resolusi Jihad karya K.H. Agus Sunyoto menjadi salah satu referensi lengkap beserta dokumentasi foto lawas yang bisa dinikmati pada bulan ini. Apa saja sih isinya? Cus!

Resensi Buku Fatwa dan Resolusi Jihad Karya KH. Agus Sunyoto

Buku Fatwa dan Resolusi Jihad Karya KH. Agus Sunyoto

Awalnya aku tertarik dengan buku ini saat tahu penulisnya adalah KH. Agus Sunyoto yang sebelumnya menulis buku Atlas Walisongo. Ketertarikan diriku akan sejarah begini membuatku tak ragu langsung membelinya.

Identitas Buku

Berikut identitas buku Fatwa dan Resolusi Jihad Karya KH. Agus Sunyoto

Judul      : Fatwa dan Resolusi Jihad; Sejarah Perang Rakyat Semesta di Surabaya 10 November 1945
Penerbit : Pustaka Pesantren Nusantara
Tahun    : 2017 (cet. I)
Tebal     : 274+xvii halaman
Kertas   : Artpaper
Berat     : 450 Gram
Dimensi : 15 x 19 Cm
Bahasa   : Indonesia
Cover     : Hard
ISBN      :9786025145650

Blurb

Fatwa & Resolusi Jihad (Sejarah Perang Rakyat Semesta Pertempuran Surabaya 10 Nopember 1945)

Buku Fatwa dan Resolusi Jihad Karya KH. Agus Sunyoto

Alasan Penulis Melahirkan Buku Fatwa dan Resolusi Jihad 

Alasan penulis menulis buku yang pertama membahas fatwa dan resolusi jihad untuk meluruskan sejarah yang selama ini masih kabur dan terkesan dibelokkan. Para pelaku sejarah pertempuran 10 Nopember tidak ada yang mau mengakui fatwa dan resolusi jihad itu pernah ada. 

Beberapa kesimpulan seminar nasional di perguruan tinggi negeri besar di Jakarta tentang perjuangan menegakkan Negara Republik Indonesia pada tahun 2014 menyatakan bahwa dalam pergerakan nasional, seolah-olah pesantren tidak punya peran sama sekali terhadap perjuangan kemerdekaan maupun pembentukan NKRI. Padahal fakta sejarah dengan dokumen yang tersedia menunjukkan betapa besar peran pesantren.

Sejarah pertempuran 10 November, awalnya tidak ada yang mau mengakui fatwa resolusi jihad itu pernah ada. Tulisan milik Prof. Ruslan Abdul Gani, yang ikut terlibat, resolusi jihad disebut tidak pernah ada.

Sosok Bung Tomo yang pidato teriak-teriak, dalam bukunya juga tidak pernah menyebutkan bahwa fatwa dan resolusi jihad pernah ada. Laporan tulisan Mayor Jendral Sungkono juga tidak menyebut pernah ada fatwa resolusi jihad.

Sehingga tak salah jika banyak orang menganggap fatwa resolusi jihad itu hanya dongeng dan cerita milik orang NU saja.

“Di antara elemen bangsa Indonesia yang tidak memiliki peran dan andil dalam usaha kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia itu hanya golongan pesantren khususnya NU”.

Bahkan dengan sinis salah seorang menyatakan: “Organisasi PKI, itu saja pernah berjasa. Karena pernah melakukan pemberontakan tahun 1926 melawan Belanda. NU tidak pernah”.  

Hal ini yang memicu penulis untuk membongkar fakta peran pesantren dan kiai dalam pergerakan perjuangan terutama pertempuran 10 Nopember 1945, Fatwa dan Resolusi Jihad yang dicetuskan KH. Hasyim Asy'ari. 

Review Buku Fatwa dan Resolusi Jihad 

Buku ini merupakan sebuah rangkaian jejak langkah perjuangan kiai dan pesantren. Buku ini ditulis oleh seorang kiai, sejarawan, budayawan, sekaligus Ketua Umum PB Lesbumi Nahdlatul Ulama, Drs. KH. Ng. Agus Sunyoto, M.Pd. Beliau dikenal sebagai penulis produktif tentang sejarah-sejarah  bangsa Indonesia yang jarang diungkap oleh para sejarawan lain. 

Beberapa kelebihan dari buku ini antara lain:

1. Urutan Peristiwa Pergerakan Kemerdekaan Hingga Perjuangan 10 Nopember 1945

Sebagai seorang sejarawan muslim, Kiai Agus Sunyoto juga sekaligus menampilkan fragmen sejarah perlawanan kaum muslimin sepanjang sejarah perjuangan bangsa ini sejak abad ke XVII. Termasuk pula bahasan mengenai terbentuknya Lasykar Hisbullah serta berbagai perlawanan sporadis rakyat pasca proklamasi. 

Tentu, sesuai dengan judulnya, 70 persen buku ini membahas detail pertempuran 10 Nopember dan salah satu pemicunya: Resolusi Jihad dan terbunuhnya Jenderal Mallaby. Sebagaimana cirikhasnya, pengasuh Pesantren Tarbiyatul Arifin Malang ini menguraikan bahasannya dengan bahasa yang enak dipahami.

2. Menjadi Referensi Penting Sejarah Pergerakan Kemerdekaan

Bagi saya, buku ini bisa menjadi salah satu referensi terpenting memahami jalinan peristiwa 10 Nopember 1945.Penulis buku Atlas Walisongo ini menjelaskan benang merah kesejarahan penjajahan di Nusantara hingga pada episode pertempuran heroik yang menewaskan dua jenderal Inggris itu.

3. Fakta Fatwa dan Resolusi Jihad

Banyak fakta yang jarang sekali diketahui masyarakat luas secara detail berhasil diungkap dalam buku ini. Ditulis dengan meruntut adegan baik episode-episode perjuangan rakyat Indonesia untuk melindungi tanah tumpah darahnya. 

Bagaimanapun, rentetan peristiwa sebelum 10 November 1945 ini tak bisa dilepaskan begitu saja. Sejarah mungkin memang milik pemenang. Penulis disini berusaha untuk menampilkan fakta-fakta yang ditemukan dari dokumen arsip nasional dsb. Yang mana fakta-fakta ini entah hampir dilupakan atau mungkin perlahan dihilangkan, karena tidak pernah disebutkan di dalam buku sejarah.

Dan mungkin benar ketakutan penulis bahwa peran pesantren dan kiai akan dihapuskan dari sejarah. 

Dokumentasi Foto Lawas yang Tidak Terpublikasikan

Salah satu kelebihan buku Fatwa dan Resolusi Jihad Karya K.H. Agus Sunyoto adalah betapa banyak dokumentasi foto-foto lawas yang selama ini tidak terpublikasikan selama ini: mulai dari pejuang Indonesia, serdadu Jepang, Belanda dan Sekutu, serta detail persenjataan yang digunakan dalam peristiwa 10 Nopember 1945. 

Dicetak dalam jumlah terbatas dengan kemasan hardcover serta dicetak menggunakan kertas artpaper yang mengkilap menjadikan foto-foto lawas menjadikan elegan untuk dinikmati. Maka, saya sangat tidak menyesal saat membelinya dengan harga Rp160.000,- saat masih awal-awal terbit pada tahun 2017.

Penutup

Sekali lagi teringat perkataan Bung Karno, JAS MERAH, atau Jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah. Buku Fatwa dan Resolusi Jihad karya K.H. Agus Sunyoto bisa menjadi teman yang baik mengiringi perjalanan untuk mengenang Pejuang 10 November 1945.

Karena penulis sudah meninggal dunia pada tahun lalu, tepatnya 27 April 2021, mari kita berdoa sejenak untuk beliau semoga selalu dilapangkan kuburnya, diampuni dosanya dan husnul khotimah, aamiin. Alfatihah! 

Selamat Hari Santri! Selamat (menyambut) Hari Pahlawan!



Referensi: 

https://www.tebuireng.co/resolusi-jihad-dalam-cerita-agus-sunyoto/

Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

16 comments

  1. Buku yang menarik nih dan harus baca, terutama karena ada sejarah kemerdekaan yang melatarbelakanginya. Penting kan ya mengingat sejarah karena apalah artinya kita sekarang jika para pahlawan dahulu tidak memperjuangkan kemerdekaan

    ReplyDelete
  2. baru tau buku ini mba, udah lamaa banget aku ga baca buku2 perjuangan wkwk jadi inget zaman mahasiswa dulu. bacaannya ya kayak gini2 biar makin kritis dalam berpikir dan bertindak

    ReplyDelete
  3. Menarik banget isi bukunya. Menguak sejarah yang selama ini ditutupi. Entah kenapa ya kalo peran para santri dan kaum Muslim lainnya selalu ditutupi. Beruntung banget masih ada yang peduli dengan sejarah tersebut. Jadi penasaran banget dengan isi secara keseluruhan. Makasih atas informasinya yang sangat keren ini....

    ReplyDelete
  4. sangat jarang ada buku sejarah seperti ini, dan menarik untuk di kupas lebih jauh, agar generasi mendatang bisa paham kejadian yang melatar belakangi, thx u kak memberikan reverensi buku

    ReplyDelete
  5. Jas Merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Aku selalu tertarik membaca buku-buku tentang sejarah. Meski nggak bisa menyelesaikannya dengan cepat. Rasanya aku tertarik dengan buku ini. Gimana kita bisa mengetahui tentang asal-usul hari santri.

    ReplyDelete
  6. Berasa belajar sejarah lagi yaa, kak.
    Aku suka menilik sejarah dari sudut pandang yang berbeda. Karena memang sejarah ini tentunya akan banyak sekali hal yang bisa kita jadikan teladan dan pelajaran terutama mengenai kegigihan para pahlawan dan semua itu tak mungkin berhasil kalau tidak dengan bantuan Allah subhanahu wa ta'ala.

    Lumayan juga yaa.. BUku Fatwa dan Resolusi Jihad; Sejarah Perang Rakyat Semesta di Surabaya 10 November 1945 berjumlah 274 halaman.

    ReplyDelete
  7. Mbak kok bisa yaa masih sempat baca buku. Nulis reviewnya pula. Aku kemarin nyoba baca novel baru beberapa halaman udah nggak fokus. Huhu.

    ReplyDelete
  8. wahh pas banget nih, kebetulan bulan oktober sempet kegiatan bareng sama pengurus pesantren, ngulik sejarah hari santri juga dan akhirnya nemu juga soal fatwa dan resolusi jihad buat mendukung dan mempertahankan kemerdekaan NKRI

    ReplyDelete
  9. Saya belakangan ini sedang banyak membaca buku tentang agama, membaca buku ini sepertinya menarik ya menambah ilmu soal agama pastinya dan juga tentang sejarah

    ReplyDelete
  10. melalui buku ini kita jadi tahu ya sejarah tentang perjuangan para pahlawan dan resolusi jihad itu.
    Penulisnya baru berpulang ya, bakalan dapat penghargaan gak ya nanti pas hari Pahlawan. Apapun itu, Al Fatihah, semoga Beliau Husnul Khotimah.

    ReplyDelete
  11. Menarik untuk dibaca nih Buku Fatwa dan Resolusi Jihad karya K.H. Agus Sunyoto nya. supaya tidak melupakan sejarah para Pejuang 10 November 1945. Innalillahi penulisnya sudah meninggal tahun lalu ya

    ReplyDelete
  12. Buku Fatwa dan Resolusi Jihad karya K.H. Agus Sunyoto ini memang menarik untuk dibaca
    Bisa jadi referensi belajar sejarah bagi generasi penerus saat ini

    ReplyDelete
  13. Amiiin3x semoga diampuni dosanya dilapangkan kuburnya, penulis meninggalkan karya yang bermanfaat bagi generasi muda supaya tidak melupakan sejarah.

    Bukunya kereen❤️

    ReplyDelete
  14. membaca buku2 tentang sejarah itu memang perlu ya mbak, selain mengetahui gimana perjuangan para pendahulu kita juga untuk renungan sih kalau aku ya, memicu semangat gitu jadinya

    ReplyDelete
  15. Saya suka genre sejarah. Apalagi kalau menguak sejarah tertentu yg selama ini terkesan 'dihilangkan' jadi bikin penasaran.

    ReplyDelete
  16. Baca buku karya K.H. Agus Sunyoto sama dengan belajar dearah ya kak. Sekaligus semakin menambah nilai nasionalisme pada diri sendiri

    ReplyDelete

Post a Comment