Header Serambi Naqiibah

Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? Karya Kim Sang-hyun

2 comments
Konten [Tampil]

Pernah tidak kalian berpikir tentang kematian kalian? Agak mengerikan memang. Akan tetapi begitulah, sebaris kalimat pertanyaan "Siapa yang datang ke pemakamanku saat aku mati nanti?" menjadi awal mula terbentuknya buku ini. Baca ulasan buku kali ini ya, Gais!

Ulasan Buku

Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti Karya Kim Sang-hyun

A. Blurb

Siapa yang datang ke pemakamanku saat aku mati nanti?

Satu pertanyaan sederhana itu membuat Kim Sang-hyun banyak berpikir tentang hidup dan segala persoalannya. Buku ini adalah catatan kecil sang penulis yang berusaha untuk hidup sedikit lebih baik, sedikit lebih bahagia, sedikit lebih sejahtera. Ditulis dengan gaya bahasa yang tenang dan jujur. Kim Sang-hyun mencoba menyampaikan kehangatan, memberikan penghiburan, dan menumbuhkan kekuatan bagi pembaca untuk menjalani hidup, meraih mimpi, juga mengatasi kekecewaan dan berbagai perkara hidup sehari-hari.

B. Identitas Buku

Identitas buku ini bisa dilihat di bawah ini:

Judul: Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
Penulis: Kim Sang-hyun
Penerbit: Penerbit Haru
Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani
Penyunting: Andry Setiawan
Tahun terbit: Mei 2021 (cet. IV) 
Tebal buku: 168 hlm.
Genre: Self Improvement
ISBN:978-623-7351-54-2
Harga: Rp77.000,00

C. Review

Buku yang judulnya berupa pertanyaan agak mengerikan ini adalah catatan kecil sang penulis yang berusaha untuk hidup sedikit lebih baik, sedikit lebih bahagia, sedikit lebih sejahtera. Buku ini dibagi menjadi 4 bab yang berisikan beberapa kisah pendek tiap bab-nya, yaitu

  • Bab 01 Kesalahan
  • Bab 02 Hati yang Hilang
  • Bab 03 Sejarah
  • Bab 04 Semoga Itu Kebahagiaan 

Salah satu kisah pendek yang sangat relate dengan judul buku ini yaitu Kenangan dan Kematian yang ada pada Bab 02. Pada tulisan ini menyadarkanku akan hal yang sama dengan yang dialami penulis.

 Apalagi ditambah selama PPKM darurat ini, kabar duka datang secara tiba-tiba dan tidak tebang pilih membuat suasana makin mencekam, dan tentu overthinking. Lalu saat PPKM mulai dikendorkan tiba-tiba, boom! Layaknya anak ayam yang keluar dari kurungannya, semua tempat tba-tiba rame, kafe dan restoran alhamdulillah, rame. Akan tetapi ya ngeri juga kalau efek ke depannya muncul gelombang berikutnya, naudzubillah. Overthingking lagi, yuk! :3

Apa yang harus kulakukan jika kematian datang? Bagaimana pemakamanku nanti dijalankan? Apa ada orang yang akan mengingatku meski aku sudah mati? Atau jangan-jangan malah aku yang tidak bisa mengingat siapapun ketika menghadapi kematian. Kira-Kira ketika aku mati nanti, apa yang akan orang ingat tentang diriku?

Tidak lagi diingat oleh siapa pun pada akhirnya menjadi kematian yang sesungguhnya. (Kenangan dan Kematian, hlm. 87)

Padahal Imam Ghazali pernah mengingatkan akan halnya kematian ini. Saat itu Imam Ghazali bertanya kepada muridnya apa yang dekat dengan kita dan para muridnya menjawab sosok yang ada di dekat, entah keluarga, guru, teman. Imam Ghazali pun membenarkan jawaban mereka namun memberikan jawabannya, yang paling dekat adalah kematian. 

Setelah kita mengingat kematian, setidaknya kita akan menyiapkan diri untuk menjalani hidup kita dengan baik. Ya, setidaknya kita ingin hidup dengan sebaik-baiknya.

Penutup

Pada akhirnya, penulis dalam bagian kesan penulis mengatakan buku ini sendiri memiliki tiga pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Pesan pertama adalah harapan agar kita bahagia. Pesan kedua, harapan untuk menjadi orang baik agar dapat dikelilingi oleh orang-orang baik. Kemudian pesan terakhir adalah bahwa pada akhirnya kita semua hanyalah manusia biasa.

Demikian ulasan buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti karya Kim Sang-hyun. Semoga bermanfaat.

Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

2 comments

  1. Sedih hanya dengan membaca judulnya saja. Ya Allah...berharap kematian Bunda nanti diiringi banyak orang karena kecintaan mereka. Ammiin

    ReplyDelete
  2. Kayaknya bukunya bagus ya mba.. Sy sering baca buku ini disebut2 di litbase Twitter

    ReplyDelete

Post a Comment