Header Serambi Naqiibah

13 Fun Facts Bakso Kirun Malang yang Super Laris

1 comment
Konten [Tampil]

Sudah lazim diketahui bahwa kota Malang terkenal dengan baksonya selain dengan sebutan kota Apel. Bakso Malang yang mungkin pernah kalian dengar adalah bakso Presiden, bakso bakar Cak Man. Nah, kali ini aku akan mengulas salah satu bakso favoritku yang cukup terkenal dengan gorengannya, namanya bakso Kirun. 

Fun Facts pada Bakso Kirun Malang

Dari pengalaman kuliner di sini dan beberapa pertanyaan yang kuberikan pada pemilik warung bakso Kirun ini, terbitlah beberapa fakta yang unik pada bakso Kirun khas Malang ini.

13 Fun Facts Bakso Kirun Malang yang Super Laris

1. Nama Kirun berasal dari celetukan pembeli

Nama Kirun ini ternyata berasal dari plesetan nama pemiliknya, Pak Sairun. Hasil cerita beliau bahwa dulu sebelum memiliki warung yang sekarang ada di Jl. Besar Ijen itu, beliau berjualan dengan berkeliling. Nah, para pembelinya sering mengatakan kepada pak Sairun, "Gantien ae jenenge baksomu dadi Kirun ngunu!". (Ganti nama baksomu dengan nama Kirun gitu loh!). Sejak saat itu, dari mulut ke mulut, yang dikenal adalah seperti yang kita ketahui itu.

2. Lokasi yang masih tersembunyi

Bagi sebagian warga kota Malang, lokasi warung bakso Kirun cukup rumit. Beberapa teman ada yang mengatakan tidak tahu letak warung kecil ini. Hal ini disebabkan karena bakso Kirun terletak di pojokan jalan, persimpangan Jl. Besar Ijen yang menuju arah Jl. Oro Oro Dowo, tepatnya di sebelah pos polisi yang pada waktu siang hari juga digunakan sebagai SIM Corner. 

Selain itu, di seberang warung ini terletak kampus II Universitas Merdeka dan kampus pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Malang, dan sebelah warung ini juga terletak kampus STIE Indocakti, jadi jangan heran bila kalian yang berkunjung ke warung ini akan banyak melihat para mahasiswa dengan atribut kampus masing-masing ketika makan di warung tersebut. 

Peta bakso Kirun

3. Warungnya kecil, yang antre panjang

Warung Bakso Kirun sendiri dibangun secara sederhana di bawah pohon besar dan lebat daunnya, warung ini berdimensi lumayan cukup kecil yaitu kurang lebih 3x3 meter. Namun, pelanggan yang tidak kebagian tempat duduk di dalam, bisa makan di tempat dengan lesehan atau duduk di sepanjang trotoar sekitar warung sembari menikmati lalu lalang kendaraan yang lewat. Dengan keterbatasan tempat warung ini, hal ini juga membuat kita antre panjang saat mau makan di tempat.

Warungnya kecil, yang antre panjang

4. Semua pramusajinya adalah laki-laki

Tidak bermaksud gender ya, tapi aku salut. Semua yang melayani di bakso Kirun ini adalah empat orang laki-laki yang sangat sigap dan gercep. Dengan dua orang yang melayani orderan bakso dan satu orang pembuat minuman serta satu orang lagi yang membersihkan meja atau mangkok setelah digunakan pengunjung. Kesigapan mereka semua membuat antrean yang mengular segera terurai. Keren!

5. Menu yang tersedia banyak jenis gorengan jeroan 

Untuk menu yang disediakan bakso Kirun ada beragam, seperti pada warung bakso lainnya. Kita bisa memilih sendiri menu pada mangkok kita, ada pentol halus, urat, tahu, siomay dan gorengan. Yang unik dari bakso Kirun ada pada gorengannya. Gorengan pada bakso Kirun pun cukup banyak jenisnya antara lain gorengan bulat, gorengan kembang, gorengan usus, paru dan gorengan gulung serta tersedia ampela ati yang ditusuk.

6. Rasa tak kalah dengan warung bakso enak lainnya

Soal rasa, tidak diragukan lagi. Baksonya benar-benar empuk, gorengannya yang beragam dan sangat memanjakan lidah. Kuahnya memiliki rasa yang khas dan gurihnya pas, laziz! Dan yang bikin heran, membuat kita ketagihan. Serius ini. Hampir setiap 2 minggu sekali aku menyempatkan makan dengan menu favoritku pada bakso Kirun ini.

Rasa tak kalah dengan warung bakso enak lainnya

7. Harga Menu yang ramah di kantong

Saat kita memilih isi mangkok kita dengan apa yang kita inginkan, Mas-mas sangat cepat melayani dan dengan sigap memberi totalan harga dari apa yang kita pilih tadi. Nah, untuk harga yang ditawarkan masing-masing menu dari bakso Kirun ini pun ramah di kantong, antara lain

  • Bakso halus/urat dengan harga Rp2.000,00
  • Bakso pedas dengan harga Rp5.000,00
  • Tahu putih dengan harga Rp1.000,00
  • Tahu goreng dengan harga Rp1.000,00
  • Siomay basah dengan harga Rp1.000,00
  • Goreng bulat dengan harga Rp1.000,00
  • Goreng kembang dengan harga Rp1.000,00
  • Goreng usus dengan harga Rp1.000,00
  • Paru goreng dengan harga Rp5.000,00
  • Ampela ati dengan harga Rp4.000,00
  • Es Teh dengan harga Rp4.000,00
  • Es Jeruk dengan harga Rp4.000,00

Pembayaran langsung dilakukan pembeli saat setelah dihitung total pembeliannya sebelum baksonya disiram kuah.

Harganya ramah di kantong

Dari menu yang tersedia di warung bakso Kirun ini, aku memfavoritkan bakso halus, tahu goreng, dengan gorengan bulat dan usus goreng yang masing-masing 2 pcs sehingga harga totalnya hanya Rp10.000,00. Sangat murah kan? Segitu banyak jenis isi baksonya cuma ceban, lezat dan sangat mengenyangkan, meski tak ditemukan menu lontong pada warung ini.

8. Pengunjung kebanyakan pelajar dan pegawai kantoran kota Malang

Warung ini buka mulai pukul 11:00 WIB. Suasana warung ini akan cukup sesak ketika memasuki jam istirahat kantor dan istirahat kuliah. Penikmat bakso Kirun ini sangat beragam, mulai dari anak sekolahan, kuliah hingga pegawai kantoran. Hal ini mungkin merupakan alasan harga yang diberikan bakso Kirun termasuk murah.

9. Bakso Kirun tidak begitu aktif pada media sosial

Berbeda dengan kebanyakan warung makan/restoran yang cukup ramai, bakso Kirun tidak aktif pada akun media sosial sebagai media pemasaaran/marketingnya. Sebelumnya, aku tidak menemukan akun bakso kirun ini. Hal ini membuat saya heran. Kok bisa sih? Namun ternyata, saat menuliskan ini baru menemukan akun instagram Bakso Kirun ini. Faktanya, akun ini baru terbuat pada Agustus 2020 kemarin.

10. Belum ada layanan Go-food/Grab Food

Selain tidak memiliki akun media sosial sebagai media pemasaran/marketing, bakso Kirun yang cukup terkenal ini pun tidak membuka layanan pesan antar di Go-Food/Grab-Food. Semuanya manual, saat kita menginginkannya, harus rela datang dan sabar mengikuti antrean di sana. 

Saat ditanya kenapa tidak membuka layanan Go-Food/Grab Food, pak Sairun mengaku dulu pernah mencoba Grab-Food, namun susah untuk mendahulukan yang mana. Karena yang antre makan dan pesan di tempat juga protes ingin dilayani dengan cepat. Oleh karena itu, ditutup untuk Grab-Food. Pak Sairun berharap nanti usai pandemi bisa membuka dan memperluas layanannya. 

"Syukur-syukur bisa buka cabang, kalau pandemi gini masih susah soalnya, Mbak."tandasnya

12. Menu gorengannya cepat habis

Sesaknya pengunjung membuat warung kecil ini membuat menu terutama gorengan cepat habis. Meski demikian, bakso Kirun tidak menyediakan menu simpanan/refill.

Jadi, tips saya untuk kalian yang mau menikmati menu lengkap bakso Kirun ini datanglah sebelum pukul 14.00 WIB. Jangan harap menikmati gorengan lengkap saat sore hari karena kalian hanya akan mendapat menu seadanya, bahkan bisa saja sudah habis baksonya.

Menu gorengannya cepat habis

13. Awal PPKM darurat, bakso Kirun tutup

Nah, pada saat awal PPKM darurat kemarin, bakso Kirun tutup. Selang berapa hari, dia hanya menerima orderan take away tanpa dine in. Namun, kemarin (06/08) aku bersama temanku pergi ke sana ternyata sudah menerima dine in, meski hanya terlihat 5 orang yang makan di tempat. Selamat mencoba!

suasana saat PPKM Darurat
Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

1 comment

  1. Kota malang memang penuh dengan kuliner lezat ya... Aku biasanya mampir ke bakso presiden karena dekat dg rumah istri. Kalo ke malang, bisa dicoba nih bakso Kirun.

    ReplyDelete

Post a Comment