Header Serambi Naqiibah

Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris?

1 comment
Konten [Tampil]

Siapa di sini yang sering nulis literally which is bahasa Inggris dicampur dengan bahasa Indonesia? Hehe. Tanpa sadar aku juga sering melakukannya. Nah, aku baru tahu kalau ada istilah Xenoglosofilia. Apa sih dan bagaimana seharusnya kita menggunakan bahasa kita sendiri? Baca ulasan buku kali ini ya, Guys!

Ulasan Buku

Sebenarnya sudah lama ingin membaca buku ini. Baru diberi kesempatan saat main ke rumah teman bookstagram, Mbak Fathiyah. Ya, buku ini awalnya aku pinjam dari beliau. Sepertinya buku ini juga tersedia di aplikasi i-Pusnas.

Blurb

Buku Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris? ini merupakan kumpulan tulisan Ivan Lanin, seorang Wikipediawan, tentang bahasa Indonesia yang digunakan sehari-hari. Tulisan ini menyadarkan kita, pengguna bahasa, bahwa selama ini telah abai berbahasa dengan baik, dan lebih senang berbahasa asing, khususnya Inggris.

Tak sedikit pengguna bahasa, misalnya wartawan yang setiap hari bergumul dengan kata, salah menggunakan kata lajur dan jalur. Malah ada juga yang tidak bisa membedakan antara di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan. Belum lagi jika menyangkut istilah yang merupakan padanan dari bahasa asing. Real estate, link atau hyperlink, dan blogger, umpamanya, buat mereka lebih menarik daripada lahan yasan, pranala, dan narablog.

Buku tentang bahasa mencoba menjawab ketidaktahuan atau kekurangpedulian pengguna bahasa mengenai hal-hal seperti itu. Menariknya, penulis adalah seorang yang bukan berlatar belakang ilmu bahasa. Ivan adalah sarjana teknik kimia dari ITB dan master di Jurusan Teknologi Informasi UI. Cara bertutur yang renyah dan ringan menyebabkan tulisan dalam buku ini juga mudah dicerna.

Identitas Buku

Identitas buku ini bisa dilihat di bawah
Judul: Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris?
Penulis: Ivan Lanin
Penerbit: Buku Kompas 
Tahun Terbit: Februari 2019 (cet ii)
Tebal halaman: 232 hlm
Genre: Reference Literature
ISBN: 978-602-412-412-0
Harga: Rp65.000,00 (P. Jawa)
Xenoglosofilia Kenapa Harus Nginggris


Ulasan

Xenoglosofilia adalah suatu kecenderungan menggunakan kata-kata yang aneh atau asing terutama dengan cara yang tak wajar (hlm. 33).

Disadari atau tidak, kita pasti sering menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari. Ya daripada pusing mencari padanan katanya dalam bahasa Indonesia dan belum tentu dipahami oleh lawan bicara, kita terutama saya sering menggunakan istilah asing. 

Padahal yang harus kita yakini bahasa Indonesia itu kaya. Tercerahkan sekali setelah membaca buku ini. Tertampar lebih tepatnya.

Seperti kebiasaan uda Ivan yang membagikan kata yang baku bagaimana pada media sosialnya, buku ini dibagi menjadi tiga bagian. 

Bagian pertama: Xenoglosofilia di mana beberapa kata yang biasa kita gunakan dengan bahasa Inggris dibahas padanan atau terjemahan yang pas dalam bahasa Indonesia. Bahkan kata serapan dari bahasa Inggris seperti pedantis, miting pun dibahas. Tentunya kita diajak penulis untuk lebih mengetahui dan mencintai bahasa Indonesia dengan menggunakannya secara benar. Ah, sudahkah saya menjadi pedantis? Hehe.

Bagian dua buku ini: Tanja yang berisi pengetahuan ejaan dalam bahasa Indonesia yang dibahas dalam menjawab pertanyaan seperti Bagaimana cara menulis rupiah? Dan sejenisnya.

Sementara bagian tiga: Mana Bentuk yang Tepat? Pada bagian ini seperti sebelumnya, membuat kita lebih tahu kata dalam bahasa kita yang tepat seperti apa. Misalnya Lemari atau Almari? Di mana atau dimana? Dan seterusnya.

Penutup

Buku tentang bahasa ini layak dibaca dan dikoleksi untuk menjadi panduan pengguna bahasa yang baik. Cara menyampaikan ringan meski di beberapa bagian aku merasa bosan, heuheu.
Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

1 comment

  1. Trmkasih ilmunya kak Naqii jadi nambah pengetahuanku.. 👍👍

    ReplyDelete

Post a Comment