Teman-teman, kalau kita bicara soal performa VPS yang benar-benar “ngacir”, biasanya dua hal yang langsung muncul di kepala adalah I/O tinggi dan konektivitas cepat. Dua hal ini sangat menentukan pengalaman pengguna, baik saat membuka website, menjalankan aplikasi, atau mengakses database.
Nah, dua provider yang sering diperbandingkan dalam konteks ini adalah Nevacloud dan UpCloud. UpCloud terkenal dengan teknologi MaxIOPS yang super kencang, sementara Nevacloud kuat dalam konektivitas lokal karena infrastrukturnya berada di Indonesia.
Sebagai seseorang yang sudah lebih dari lima tahun mengurus deployment aplikasi, optimasi I/O, dan perbaikan performa server, saya bisa bilang: keduanya punya kelebihan unik, tapi kebutuhan pengguna Indonesia sering kali membawa kita pada kesimpulan berbeda. Yuk kita bedah satu per satu.
I/O Performance: MaxIOPS vs Akses Lokal Ultra Cepat
Performa I/O adalah faktor penting, terutama untuk aplikasi yang sering mengakses database—misalnya e-commerce, sistem pendidikan, dashboard internal, atau aplikasi transaksi.
UpCloud punya teknologi MaxIOPS yang memang sangat cepat. I/O mereka bisa beberapa kali lebih tinggi dibanding SSD standar. Cocok untuk aplikasi intensif data, high concurrency, atau sistem berskala besar.
Di sisi lain, Nevacloud menawarkan I/O yang stabil untuk kebutuhan aplikasi lokal. Mungkin tidak setinggi MaxIOPS di atas kertas, tetapi ada faktor lain yang membuatnya terasa lebih cepat: latency rendah. Saat server berada di Indonesia, permintaan data tidak perlu melakukan perjalanan lintas negara. Jadi, dalam banyak skenario real-world, aplikasi terasa lebih responsif meskipun I/O total tidak setinggi MaxIOPS.
Coba Teman-teman pikirkan: mana lebih penting—angka I/O yang tinggi atau aplikasi yang terasa lebih cepat digunakan oleh orang Indonesia?
Reliabilitas: Dua Provider, Dua Kekuatan Berbeda
UpCloud memiliki reputasi reliabilitas global yang solid. Infrastruktur mereka tersebar di banyak region dan SLA mereka tinggi. Untuk aplikasi yang bergerak di pasar global, ini sangat menguntungkan.
Nevacloud mengandalkan infrastruktur lokal yang stabil. Keunggulannya adalah minim gangguan dari jalur internasional. Kalau aplikasi kalian diperuntukkan bagi pengguna Indonesia, reliabilitas ini lebih terasa dan lebih relevan. Uptime tetap tinggi, dan latency tidak fluktuatif akibat rute internasional.
Banyak developer yang saya temui bilang bahwa server lokal “lebih predictable”. Dan itu sangat penting untuk aplikasi bisnis.
Konektivitas ke Indonesia: Faktor Penentu Pengalaman Pengguna
Nevacloud unggul jauh dalam hal konektivitas lokal. Karena server berada di Indonesia, access time bisa sangat rendah. Ini berdampak pada TTFB, loading website, dan interaksi aplikasi.
UpCloud tidak memiliki data center di Indonesia. Region terdekat pun tetap berada di luar negeri. Itu berarti latency ke Indonesia akan berada di angka yang lebih tinggi—biasanya 60 ms sampai 150 ms, tergantung rute.
Bayangkan pengguna membuka aplikasi kalian, dan setiap klik terdapat delay kecil. Dalam jumlah banyak, delay ini bisa membuat pengalaman terasa “berat”.
Untuk aplikasi real-time seperti live monitoring, POS, sistem akademik, atau aplikasi kasir? Latency rendah adalah kebutuhan utama.
Harga & Efisiensi: Mana yang Lebih Worth It untuk Indonesia?
Nevacloud menawarkan harga yang lebih ramah untuk penggunaan lokal. Kalian tidak membayar biaya lintas negara, dan resource-nya lebih efisien untuk pengguna Indonesia.
UpCloud, karena membawa teknologi MaxIOPS dan infrastruktur global, jelas berada di kelas harga lebih tinggi. Bagi pengguna internasional atau developer yang memerlukan I/O ekstrem, harga tersebut sepadan. Namun bagi pengguna Indonesia, total cost-nya sering kali tidak seoptimal yang terlihat.
Jika kalian butuh vps Indonesia dengan performa stabil, latency rendah, dan biaya efisien, jelas Nevacloud menjadi pilihan yang lebih masuk akal.
Kesimpulan: Cloud Mana yang Lebih Stabil untuk Pengguna Indonesia?
Jika kita bahas objektif:
UpCloud unggul dalam I/O dan performa global. MaxIOPS adalah teknologi yang memang cocok untuk aplikasi berskala besar dan intensif database.
Nevacloud unggul dalam konektivitas lokal, kecepatan akses dari Indonesia, dan efisiensi biaya.
Tetapi untuk Teman-teman yang target penggunanya mayoritas berada di Indonesia, performa real-world jauh lebih dipengaruhi oleh latency dan konektivitas lokal ketimbang angka I/O yang besar.
Jadi, pilihan terbaiknya tergantung kebutuhan kalian: global atau lokal? Real-world speed atau raw I/O power?





Post a Comment
Post a Comment