Header Serambi Naqiibah

#BookReview - Santri dan Kiai Petani

Post a Comment
Konten [Tampil]

Kali ini mau review buku unik punya Ali Antoni yang ini. Meski bukan buku dolob pertama yang khatam, tapi buku ini paling kusuka. 

Identitas Buku

Yang menjadi perhatian pertama dalam buku-buku Dolob adalah bagian halaman katalog buku. Terlihat agak tidak serius, seperti pada buku ini.

Judul: Santri dan Kiai Petani
Jumlah Halaman: 300an halaman, 13x20cm
Penulis: Ali Antoni
Suporter: Ine
Hak Cipta, 2015, dilindungi Allah SWT.
Cetakan II, 2016
ISBN: 0856-2994-6859 *yakinlah ini nomor penulisnya, wkwkk
Izin MUI: 7CABD1E8 *dan ini pun pin bbm penulis

Unik bukan? Meski buku indie, bukan penerbit umum seperti biasanya namun isinya sarat makna dan memang ndak umum.

Blurb:

Buku ini bercerita tentang perjalanan seorang anak kota yang memiliki niat mengaji pada seorang kiai, tidak tanggung-tanggung dia ingin berguru langsung pada kiai kondang yang memiliki pesantren besar. Namun, hatinya mulai terusik. Selama di pondok jarang bertemu dengan kiai pengasuh, hanya ustadz yang mengajarnya. Hingga suatu hari dia nekat menemui kiai di rumahnya. Dan spontan dia kehilangan semangat sebab yang dilihatnya kemewahan pada sosok kiai tsb. Lalu salah seorang ustadz memberikan satu alamat seorang kiai sepuh sambil berkata, “Kalau mau mencari ilmu, jangan di dalam gedung! Kau hanya bertemu kurikulum dan program pelajaran formal, ini tidak membebaskan. Carilah alamat ini kalau mau belajar hidup!” (hal.11)

Hingga dia mencari alamat tsb. keesokan harinya. Yang ditemukan hanya gubuk keuarga petani sederhana yang berisi sepasang suami istri dan dua anak. Dari sanalah pelajaran demi pelajaran kehidupan diserapnya, ilmu dari orang-orang yang terlibat selama prosesnya didapatkan dari dialog-dialog dengan mereka.

Review :

Buku ini berisi 91 bagian dan disajikan dalam bentuk percakapan tanya jawab antara si santri dengan keluarga kyai petani dan orang-orang yang terlibat selama prosesnya, dengan bahasa ringan namun sarat isi dan bisa dibaca secara acak dari mana saja, ndak harus urut baca dari halaman pertama. Tiap sekat tema dialog ada semacam quotes atau pesan yang makjleb bahkan sindiran yang dari rasa hambar sampai pedas banget. Seperti pada halaman 18 sekat antara #3 dan #4

Manusia hanya butuh membiasakan dirinya, entah untuk gagal atau sukses, untuk menjadi baik atau menjadi buruk. Kuncinya adalah di kelakuannya sehari-hari, pada kebiasaan apa yang ia kerjakan, yang ia lakukan. Kalau ia membiasakan dirinya menjadi penjilat, maka jadilah ia penjilat. Kalau ia membiasakan dirinya punya martabat, maka mau dibeli seberapapun harga dirinya, tetap ia akan berjuang mati-matian demi mempertahankan martabat.

Dialog yang dikemukakan dalam buku ini macam-macam temanya, dari pertanyaan dalam hidup hingga sunni-syiah bahkan sejarah bangsa. Sangat menggugah akal pikiran bagi yang mau berpikir, wkkwk.

Yang terakhir, saya beri 5/5 bintang untuk buku berbahaya ini. Dengan sampul hardcover serta pembatas buku layaknya kitab suci, buku Ali Antoni ini hanya didapatkan dari beliau sendiri, facebook: Ali Antoni atau nomor telepon yang tercantum di ISBN. Kenapa tak dijual secara umum di toko buku? Ya mungkin karena isi buku ini dan buku Dolob lainnya memang berbahaya bagi sebagian orang yang tidak se-frekuensi dengan Maiyah. Ini pendapat saya. Kalau mau tahu alasan pastinya coba tanya Dolob sendiri.

Sekian dan terima kasih.

Banjarwati, 17022018/01061439

Naqiibatin Nadliriyah
Halo! Saya Naqi. Pembaca buku yang menulis beberapa topik di Serambi Naqiibah. Diantaranya tentang ulasan buku maupun film, tips, fiksi, finansial, dan review produk teman :)

Related Posts

Post a Comment